Network
MEDIA PAKUAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menjarah sumber daya nasional milik Suriah.
Hal tersebut disampaikan Wang pada konferensi pers pada Rabu, ketika dirinya diminta untuk mengomentari laporan bahwa pasukan AS baru-baru ini mentransfer minyak yang dicuri dari Suriah ke utara Irak.
Wang bersama dengan pejabat Suriah mengutuk perbuatan AS beserta sekutunya karena telah bertindak seperti bajak laut.
Baca Juga: Suriah Menerima Bantuan Peralatan Komunikasi dari China
Menurut Wang, 90 persen dari penduduk Suriah saat ini hidup di bawah garis kemiskinan, dua pertiga penduduknya bergantung pada bantuan kemanusiaan, dan separuh penduduk menderita kerawanan pangan.
Suriah adalah negara penghasil biji-bijian dan terutama minyak, kemudian militer AS menduduki Suriah dan menjarah sumber daya nasional milik Suriah.
Faktor tersebut membuat keterpurukan krisis kemanusiaan lokal, menurut Wang. Sementara penduduk di Suriah menggambarkan bahwa kehadiran AS di negaranya sebagai bentuk terorisme.
Baca Juga: Krisis Berkepanjangan di Ukraina, China Serukan Gencatan Senjata
Dari perbuatan yang dilakukan, AS selalu membual tentag apa yang disebut sebagai standar tertinggi hak asasi manusia dan supremasi hukum.
AS harus menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, ucap Wang sebagai wakil dari seruan rakyat Suriah.
AS juga diminta untuk mencabut sanksi sepihak terhadap Suriah dan berhenti menjarah sumber daya nasional Suriah, serta menebut kerugian yang ditimbulkannya pada rakyat Suriah dengan tindakannya yang nyata.***
