Network
MEDIA PAKUAN - Mantan kepala Intelijen Luar Negeri Ukraina (SVR) Jenderal Angkatan Darat Mykola Malomuzh mengatakan bahwa Moskow telah mengajukan ultimatum kepada Kyiv.
Malomuzh adalah ketua Badan Intelijen Asing Ukraina dari 2005 hingga 2010, saat Presiden Viktor Yuschenko berkuasa sebelum di kudeta
Pada pemilu 2014 yang lalu, Malomuzh terdaftar sebagai calon presiden Ukraina. Menurutnya Rusia mengharapkan negosiasi dengan Ukraina berjalan sesuai ketentuannya, namun jika Ukraina tidak mengindahkannya, maka akan meningkatkan permusuhan.
Baca Juga: Baru 3 Tahun Kerja di Arab Saudi, TKW Indonesia Dapat Bonus hingga Rp30 juta Karena Lakukan Ini
Adapun ultimatum Putin adalah "Dalam satu setengah hingga dua minggu kedepan, Rusia akan meluncurkan serangan besar-besaran di wilayah Donetsk, meningkatkan tekanan pada Kharkov dan selatan, atau negosiasi diadakan sesuai persyaratannya.
Moskow menuntut pengakuan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), pengalihan penuh wilayah Donetsk dan Lugansk di bawah kendali tentara Rusia, demiliterisasi dan Ukraina tidak masuk ke NATO .
Moskow menuntut pengakuan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), pengalihan penuh wilayah Donetsk dan Lugansk di bawah kendali tentara Rusia, demiliterisasi dan Ukraina tidak masuk ke NATO .
Malomuzh merinci bahwa Kremlin berusaha membangun status quo di wilayah yang sekarang dikendalikan oleh militer Rusia yaitu di wilayah Kherson, Zaporozhye, dan Kharkiv.***
