MEDIA PAKUAN - Lady Zainab Cobbold, adalah seorang wanita Muslim kelahiran Inggris pertama yang melakukan ibadah haji.
Hidup di masa Ratu Victoria, terlahir dengan nama Evelyn Murray, Lady Evelyn Cobbold lahir di Edinburgh pada 17 Juli 1867.
Ia adalah anak pertama dari pasangan Earl of Dunmore ke-7, Charles Adolphus Murray dan Lady Gertrude Coke, putri Thomas Coke, 2nd Earl of Leicester.
Earl of Dunmore ke-7 adalah seorang penjelajah yang sering melakukan perjalanan ke negeri jauh, seperti Kanada dan China.
Cobbold menjalani masa kecil berpindah-pindah di Afrika Utara, seperti di Mesir dan Aljazair, yang membuatnya tumbuh dalam lingkungan Muslim.
Ketertarikannya pada Islam membuat ia belajar bahasa Arab dan seringkali berkunjung ke Masjid di Aljazair.
Baca Juga: Ada Misteri Danau di Kota Jeddah yang Dikatakan Horror, TKI Arab Saudi Ini Beritahu Penyebabnya
Di Kairo ia bertemu dan menikah akhirnya dengan Cobbold yang berasal dari keluarga berpengaruh di Inggris pada tahun 1891, dan memiliki 3 orang anak.
Pada tahun 1912, sebelum masuk Islam, Lady Zainab menerbitkan buku A Wayfarer in the Libyan Desert, yang menjelaskan pengalaman transformatifnya tumbuh di Afrika Utara.
Keyakinannya terhadap Islam hingga mengganti namanya menjadi Zainab pada tahun 1915, menyebabkan perceraian mereka pada tahun 1922.
Baca Juga: Di Usia Ke-245 Tahun, Biden Sebut Amerika Serikat Hadapi Perpecahan Nasional dan Ekonomi Akut
Pada tahun 1929, dia menghubungi duta besar Inggris di Arab Saudi, dan menyampaikan permohonan dan izin kepada Raja Arab Saudi untuk mengunjungi Mekah.
Hingga empat tahun kemudian pada 1933, pada usia 65 tahun, Lady Zainab mendapatkan kesempatannya dan menjadi wanita Muslim Inggris pertama yang melakukan haji.
Lady Evelyn menuliskan sebuah buku pengalamannya Pilgrimage to Mecca, dalam buku itu ia juga Ia juga mengakui kesulitan menentukan kapan ia memeluk Islam. Namun pada hari Lady Zainab masuk Islam, dia berkomitmen untuk melakukan perjalanan haji.
Suatu saat Lady Evelyn berada di Roma dan bertemu dengan Paus, saat ditanya apakah Ia seorang Katolik Evelyn menjawab bahwa Ia seorang Muslim dan setelahnya Ia menetapkan untuk mempelajari Islam.
Ia meninggal pada tahun 1963 di usianya yang ke 96 tahun dan dikebumikan di perkebunan miliknya di Glen Carron, Wester Ross Skotlandia.
Perjalanan hidupnya membuat Muslim di Inggris berduyun-duyun mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Lady Zainab Cobbold untuk memberikan penghormatan.
Baca Juga: Cuci 12 Mobil Majikan per Hari di Arab Saudi, Inilah Besaran Gaji yang Didapatkan oleh TKI Ini
Tidak ada yang menduga bahwa makamnya akan menjadi tempat yang suci bagi umat Islam di Inggris.
Para pengunjung yang datang harus meninggalkan mobilnya di tempat parkir mobil di tepi hutan tak jauh dari jalan raya A890 di Glen Carron.
Kemudian harus menempuh perjalanan 10 kilometer ke lereng Gleann Fhiodhaig, yang cukup jauh dari tempat tinggal Lady Zainab Cobbold.
Baca Juga: Mobil Rusak Sedikit Dibuang ke Tempat Sampah, Beginilah Kehidupan Orang Arab Saudi yang Sebenarnya
Puluhan orang dari Edinburgh, Liverpool, Leicester dan lainnya datang setiap minggu untuk mengunjungi makam aristokrat Victoria ini.
Puluhan orang dari Edinburgh, Liverpool, Leicester dan lainnya datang setiap minggu untuk mengunjungi makam aristokrat Victoria ini.
Minat publik terhadap kisah perjalanan spiritual Lady Zainab ke jantung dunia Islam, hidup kembali setelah bukunya Pilgrimage to Mecca diterbitkan ulang, setelah pertama kali diterbitkan pada tahun 1934.
Sebuah badan amal yang berbasis di Inggris, Convert Muslim Foundation, yang didirikan oleh seorang warga negara Irlandia setelah masuk Islam, Batool Al Toma. Mengadakan Perjalanan untuk mengunjungi makam.
Baca Juga: Peretasan Terbesar, Hacker Klaim Miliki Data 1 Miliar Penduduk China, Kepolisian Shanghai Dibobol
Al Toma mengatakan "Sejak saya mendengar tentang Lady Evelyn, saya tertarik dengan ceritanya, dia adalah wanita yang cukup tangguh yang tidak pernah membiarkan dirinya dikesampingkan hanya karena dia seorang wanita."
Menempuh perjalanan tiga jam dipimpin oleh seorang pemandu, sesampainya di makam melakukan doa bersama di makam yang menghadap Mekkah dan tertulis kalimat pada nisannya “Allahu nur-us-samawati wal ard” (Allah adalah Cahaya langit dan bumi)
Dalam perjalanan pulang, sebuah masjid di Inverness mengundang para peziarah untuk datang dan berbagi makanan dan merenungkan perjalanan yang telah mereka tempuh.***
Al Toma mengatakan "Sejak saya mendengar tentang Lady Evelyn, saya tertarik dengan ceritanya, dia adalah wanita yang cukup tangguh yang tidak pernah membiarkan dirinya dikesampingkan hanya karena dia seorang wanita."
Menempuh perjalanan tiga jam dipimpin oleh seorang pemandu, sesampainya di makam melakukan doa bersama di makam yang menghadap Mekkah dan tertulis kalimat pada nisannya “Allahu nur-us-samawati wal ard” (Allah adalah Cahaya langit dan bumi)
Dalam perjalanan pulang, sebuah masjid di Inverness mengundang para peziarah untuk datang dan berbagi makanan dan merenungkan perjalanan yang telah mereka tempuh.***