Inggris Khawatirkan Rusia Menyerang Pasokan Senjatanya

- 30 Mei 2022, 09:19 WIB
Ilustarasi Inggris Khawatirkan Rusia Menyerang Pasokan Senjatanya
Ilustarasi Inggris Khawatirkan Rusia Menyerang Pasokan Senjatanya /Reuters/Pavel Mikheyev/

MEDIA PAKUAN - Inggris mengkhawatirkan kemungkinan serangan oleh Angkatan Bersenjata Rusia di pusat-pusat logistik negara-negara NATO karena pasokan senjata ke Ukraina.

Departemen Keuangan Inggris sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengalokasikan $1,6 miliar lagi untuk membantu Ukraina.

Perdana Menteri  Boris Johnson mengatakan bahwa paket tersebut termasuk bantuan militer senilai £300 juta , yang direncanakan akan digunakan untuk perangkat elektronik, sistem radar, peralatan pengacau GPS  dan peralatan penglihatan malam.

Baca Juga: Karim Benzema Buka Suara Tentang Gagalnya Kylian Mbappe Bergabung dengan Real Madrid

Selain bantuan $40 miliar, AS memutuskan untuk mengirim sistem roket peluncuran ganda M270 MLRS, dilengkapi dengan rudal GMLRS M31 yang dikendalikan satelit dengan jangkauan maksimal 70 km.

Direktur Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Neil Melvin  memperingatkan bahwa operasi khusus militer dapat berkembang menjadi bentrokan skala penuh antara Federasi Rusia dan negara-negara Barat.

“Ada kemungkinan kerugian, hingga Rusia akan mencoba menyerang jalur pasokan skala besar di wilayah negara-negara blok militer NATO. Misalnya, di pangkalan di Polandia. Ini tentu ada resikonya,”  katanya.

Melvin juga mencatat bahwa sementara serangan dilakukan secara eksklusif di wilayah Ukraina. Tapi situasinya, katanya, bisa berubah secara dramatis setiap saat.

Baca Juga: Baku Tembak, 15 Militan Kurdi di Suriah Utara Tewas: Dihabisi Militer Turki

Pakar lain menekankan bahwa saat ini pasokan senjata di Polandia sudah dianggap mencukupi, namun senjata yang dipasok oleh Barat ke Ukraina tidak mencapai garis depan.

Inggris yang berharap menjadi pemain geopolitik utama, yang tidak hanya menggerakkan Eropa, tetapi juga Amerika Serikat. 
 
Dimata Inggris, Ukraina dan Polandia  yang telah menjadi pusat logistik utama Barat tidak ada dalam skenario dan tidak ada artinya sama sekali.*** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x