PBB: AS Tarik Mundur Pasukan dan Bayar Ganti Rugi atas Korban Tewas dari Serangan Udara di Suriah

- 22 Mei 2022, 08:38 WIB
Ilustrasi PBB : AS tarik mundur pasukan dan bayar ganti rugi atas korban tewas dari serangan udara di Suriah
Ilustrasi PBB : AS tarik mundur pasukan dan bayar ganti rugi atas korban tewas dari serangan udara di Suriah /Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa AS harus menarik pasukannya dari Suriah dan bayar ganti rugi atas kematian puluhan orang, akibat serangan udara pada 2019 du kota Baghuz, Suriah.

Penyataan tersebut dibantah oleh Pentagon yang mengatakan bahwa pihaknya tidak bersalah dalam serangan tersebut.

Damaskus dengan tegas menolak gagasan Pentagon dan menyatakan "pengakuan kelalaian yang menyerukan pertanggungjawaban".

Baca Juga: Kylian Mbappe Resmi Tandatangani Kontrak Baru, La Liga Ajukan Pengaduan Hukum Terhadap PSG

Insiden tersebut terjadi pada 18 Maret 2019. Serangan itu menargetkan perkemahan Negara Islam (IS) di Baghuz Suriah.

Akibat serangan udara dari AS, 70 orang yang berada di daerah tersebut tewas, dan AS tidak mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak melanggar aturan keterlibatan atau hukum perang.

Dari laporan yang dibuat AS, misi Suriah untuk PBB menolak laporan Pentagon dan PBB beranggapan bahwa AS mengambil dalih serangan tersebut sebagai upaya "memerangi organisasi teroris ISIS".

Baca Juga: Rusia Terbitkan 963 Daftar Tambahan Warga AS yang Ditolak Masuk ke Rusia

PBB juga menolak klaim AS dan tuduh AS sebagai "pembenaran kosong" atas serangannya untuk membunuh warga sipil.

Laporan PBB yang diumumkan pada Jumat, 20 Mei mengatakan insiden tersebut merupakan "kejahatan terhadap kemanusiaan" di kota Baghuz, Suriah.

"Setiap pembenaran yang diberikan oleh pemerintah AS untuk tidak melanggar hukum perang atau aturan keterlibatan adalah untuk menghindari fakta bahwa pasukan AS yang dikerahkan di Suriah adalah ilegal" ucap pihak PBB.

Baca Juga: Sudah Dibuka! Pendaftaran Taruna TNI AU 2022, Berikut Alur dan Link Pendaftaran Onlinenya

"Dan mereka melancarkan serangan militer, dengan dalih memerangi terorisme, tanpa persetujuan, atau koordinasi pemerintah Republik Arab Suriah" lanjutnya.

sebuah laporan sebelumnya yang dilaporkan dari seorang analis militer menyatakan "kami baru saja menjatuhkan (bom seberat 500 pon) pada 50 wanita dan anak-anak".

Namun saat ini, Pentagon memberi laporan yang bertentangan dalam arti menyangkal peristiwa tersebut dengan "tidak memperlakukan insiden ini dengan serius. dan tidak mengikuti tindakannya (atas protokolnya sendiri)".***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x