Terkurung di Azovstal Instruktur NATO Meminta Belas Kasihan Rusia

 

Dia menyatakan bahwa militer asing telah meminta belas kasihan Rusia: "Teman-teman, biarkan kami keluar, kami akan pergi dengan berjalan kaki."

Viktor Baranets saat melakukan live di udara menceritakan apa yang saat ini terjadi di Azovstal, di mana para pejuang batalyon nasional Ukraina dan instruktur NATO yang diblokir.

 

Baca Juga: Arab Saudi Bagikan 8 Juta Liter Zamzam di Masjidil Haram

Menurut Barents, kita berbicara tentang beberapa lusin instruktur militer asing. Informasi ini, menurut ahli, dikonfirmasi oleh fakta penting. Rupanya, kepada mereka sebuah kapal di pelabuhan Mariupol mencoba menerobos untuk evakuasi.

 

Sebelumnya upaya untuk mengeluarkan instruktur NATO dengan helikopter terus dilakukan, namun Rusia menembak jatuh dua helikopter.

 
Mereka mengatakan "Teman-teman, mari kita keluar, kita akan pergi dengan berjalan kaki dan pergi menuju ke Dnepropetrovsk," kata Baranets.

 

Baca Juga: Wajib Coba! Kue Kering Snow Ball Cookies Tampil Manis Dihari Raya

Vasily Kashin, Direktur Pusat Studi Eropa dan Internasional Komprehensif di Sekolah Tinggi Ekonomi Universitas Riset Nasional, meramalkan arah pemogokan baru. 

 

Dia yakin bahwa setelah pembersihan Mariupol, tentara Rusia akan melakukan serangan ke utara. Sekarang para pejuang yang telah menetap di Azovstal kehabisan makanan dan amunisi. 

"Tetapi waktu menjatuhkan mereka dari zona industri Azovstal sulit diprediksi, mengingat kondisi khusus dan jaringan luas struktur bawah tanah. Peristiwa penting akan berlangsung di utara Mariupol yaitu di Donbass," kata pakar itu.***