MEDIA PAKUAN - Kementerian pertahanan Rusia, pada hari senin, mengumumkan bahwa seorang petinggi Neo Nazi Ukraina,Taras Bobanich berhasil dibunuh oleh tim pengintai pasukan komando Rusia.
Pria berusia 33 tahun dari Ukraina Barat ini, mencuat namanya selama protes massa dan kudeta bersenjata 2013-2014. Saat itu nasionalis Ukraina yang mendapatkan dukungan Barat, menjadi kekuatan besar yang melawan penegakan hukum.
Kudeta berakhir dengan penggulingan presiden Ukraina yang terpilih secara demokratis.
Bobanich berperan penting dalam blokade perdagangan antara Ukraina dan Krimea pada musim gugur 2015.
Moskow menuduh Taras Bobanich telah menyebabkan kematian ratusan warga sipil di Ukraina Timur selama perang pada tahun 2014.
Wakil komandan Sektor Kanan Neo Nazi yang bertanggung jawab atas operasi cadangan ini, tewas di wilayah selatan kota Izium, Kharkov.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan rincian kematian Bobanich. Namun media The Right Sector melaporkan bahwa dia dibunuh pada hari Jumat di dekat Izium.
Pria berusia 33 tahun dari Ukraina Barat ini, mencuat namanya selama protes massa dan kudeta bersenjata 2013-2014. Saat itu nasionalis Ukraina yang mendapatkan dukungan Barat, menjadi kekuatan besar yang melawan penegakan hukum.
Kudeta berakhir dengan penggulingan presiden Ukraina yang terpilih secara demokratis.
Otoritas baru Ukraina ini mencoba untuk menumpas pemberontakan di wilayah timur negara itu, dengan membentuk batalyon sukarelawan.
Baca Juga: Bongkar Kebangkrutan Rusia, Pasukan Putin Keluhkan Bertempur dengan Senjata Buatan 1940-an
Bobanich telah memerintahkan penembakan artileri yang brutal di kota-kota di Ukraina Timur, yang mengakibatkan kematian ratusan penduduk.
Bobanich telah memerintahkan penembakan artileri yang brutal di kota-kota di Ukraina Timur, yang mengakibatkan kematian ratusan penduduk.
Bobanich berperan penting dalam blokade perdagangan antara Ukraina dan Krimea pada musim gugur 2015.
Blokade dengan tujuan untuk mengeksekusi penduduk di semenanjung Krimea karena melepaskan diri dari Ukraina, dan telah bergabung kembali ke Rusia setahun sebelumnya. ***