Network
MEDIA PAKUAN - Ukraina telah mengklaim bahwa Rusia melakukan serangan terhadap negaranya setelah beberapa jam berjanji untuk mengurangi operasi di zona tersebut untuk meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak.
Rusia sebelumnya berjanji pada Ukraina tidak akan menyerang untuk mengurangi operasi militernya di dekat ibu kota dan kota utara Chernihiv.
Yang mana upaya tersebut dilakukan supaya untuk menghindari ketegangan dan dalam jalan negosiasi untuk damai.
Baca Juga: Waspada, Persib Bandung Lawan Barito Putera, Kamis 31 Maret 2022 Sore: Tidak Mau Kecolongan Tim Zona Degradasi
Akan tetapi ternyata Rusia mengingkari janjinya tersebut dan justru malah melakukan serangan di daerah tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun sebelumnya telah mencurigai apa yang dilakukan Rusia untuk mengurangi operasi militernya di dekat ibu kota dan kota utara Chernihiv itu.
Zelensky tidak mempercayai akan apa yang dijanjikan Rusia untuk mengurangi operasi militernya.
Ternyata setelah beberapa jam pengumuman dari Rusia tersebut, Pejabat Ukraina melaporkan telah ada penembakan dari Rusia yang menghantam rumah, toko, perpustakaan dan situs sipil lainnya di sekitar Chernihiv dan di pinggiran Kyiv.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di Sukabumi, Wakapolri Imbau Masyarakat Jangan Terlena Euforia Kasus Covid yang Menurun
Bahkan sekretaris dewan kota Chernihiv Olexander Lomako , mengatakan bahwa pengumuman Rusia tersebut merupakan suatu kebohongan.
Ia pun meneruskan bahwa pada malam hari tidak berkurang dan semakin meningkat aksi militer dari Rusia.
"Pada malam hari tidak berkurang, tetapi sebaliknya meningkatkan intensitas aksi militer," ujarnya.***
