MEDIA PAKUAN - Pasukan Rusia yang terdemoralisasi, terkejut saat melihat begitu banyak mayat.
Dia memohon untuk pulang dalam panggilan telepon yang disadap dari garis depan.
Dalam panggilan yang disadap, tentara Rusia mengatakan perang di Ukraina bisa berlangsung berbulan-bulan.
Meskipun Vladimir Putin mengatakan itu akan berakhir dalam dua minggu.
Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Arab Saudi, Banyak Orang Tempat Tinggalnya Dibongkar Kerajaan, Ini Alasannya
Baca Juga: Beginilah Kehidupan Orang Miskin Arab Saudi, Ambil Sembako dari Pemerintah Pakai Mobil Mewah
Seorang infanteri lain mengatakan batalionnya tidak memiliki makanan yang tersisa, dan pasukan menyerbu supermarket terdekat untuk mendapatkan persediaan.
Politisi Ukraina Anton Herashchenko, penasihat di Kementerian Dalam Negeri, membagikan terjemahan panggilan telepon secara online.
Baca Juga: Aneh! Jamaah Umroh Ini Malah Melihat Banyak Binatang Anjing di Kota Suci, Karena Kebiasaan Ini?
Dalam satu percakapan yang disadap yang dibagikan oleh Herashchenko, seorang tentara Rusia dilaporkan mengeluh.
"Kami tidak memiliki penerbangan, tidak ada dukungan, kami seperti umpan meriam," kata tentara yang panggilannya di sadap.
Baca Juga: Jamaah Umroh Ini Tiba-Tiba Jadi Tua Usai Pulang dari Tanah Suci, Ternyata Ini Kesalahannya
dia menambahkan bahwa dia akan melakukan apa saja untuk kembali ke rumah dan akan mengundurkan diri dari tentara.
Dalam rekaman lain yang bocor, seorang prajurit infanteri Rusia mengeluh bahwa batalionnya menghadapi pembantaian dan mengatakan rekan-rekannya gemetar, takut dan menolak untuk berperang.
Dilansir dari Mirror UK, Seorang tentara ketiga menelepon istrinya.
"Rusia sendiri menyerang Ukraina, mengapa saya tidak mengerti. Kami pasti di sini sampai Mei, itu pasti," katanya.
Dia memperingatkan kepada istrinya bahwa perang bisa berlarut-larut selama beberapa tahun.***