MEDIA PAKUAN - Kedutaan Besar China di Ukraina mengatakan kepada Global Times bahwa laporan tentang dua mahasiswa akademi China yang diduga tewas di asrama mereka oleh pemboman Rusia ternyata tidak benar.
Sebelumnya Radio Free Asia dan The Epoch Times, mengutip outlet media lokal Ukraina, melaporkan bahwa tentara Rusia diduga melepaskan tembakan dan menewaskan 13 siswa akademi.
Baca Juga: Nasib Pencuci Piring, TKI Asal Depok Ini Kini Jadi Manager Restoran Mewah di Kota Madinah
Termasuk empat siswa Cina, dua diantaranya bernama Jin Tianhao dan Li Zhi.
Kedutaan Besar China yang melakukan pemeriksaan ke Akademi Kebudayaan Negara Kharkiv, mengatakan bahwa tidak ada mahasiswa China bernama Jin Tianhao atau Li Zhi.
Bangunan lembaga pendidikan itu tetap utuh, dan selongsong peluru berjatuhan di sebelahnya.
Baca Juga: Bukan Fadly Faisal, Marissya Icha Kali Ini Dijodohkan dengan Ariel Noah saat Sama-sama Berada di Paris
Kedutaan China mencatat hanya satu warga negara China yang terkena dampak selama krisis Ukraina. Dia terluka dalam perjalanan dari Kyiv ke Lvov selama bentrokan, sudah menjalani perawatan dan telah kembali ke China.
Kedutaan China mencatat hanya satu warga negara China yang terkena dampak selama krisis Ukraina. Dia terluka dalam perjalanan dari Kyiv ke Lvov selama bentrokan, sudah menjalani perawatan dan telah kembali ke China.
Baca Juga: Lucinta Luna Mesra dengan Teuku Ryan Saat Memasak, Netizen Pertanyakan Fadly Faisal
Untuk menghilangkan informasi yang salah, Juru bicara Kedutaan Besar China telah melakukan upaya untuk mengevakuasi sekitar 2.700 mahasiswa China di Ukraina
Untuk menghilangkan informasi yang salah, Juru bicara Kedutaan Besar China telah melakukan upaya untuk mengevakuasi sekitar 2.700 mahasiswa China di Ukraina
dalam waktu terbatas dan situasi sulit, kata juru bicara.