Akhirnya, NATO Dipastikan Menolak Proposal Keanggotaan Ukraina dan Georgia

- 4 Maret 2022, 21:11 WIB
Pasukan Rusia gempur Kota Mariupol Ukraina
Pasukan Rusia gempur Kota Mariupol Ukraina /Dariuz/Pixabay
 
MEDIA PAKUAN -  Kanselir Jerman Olaf Scholz  dalam wawancara  saluran TV ZDF kamis, mengatakan tidak mengakui Ukraina dan Georgia ke dalam NATO adalah keputusan yang tepat.

“Itu adalah keputusan yang benar, setelah negosiasi yang sangat panjang di dalam NATO tentang masalah itu,” kata Scholz, menjawab pembawa acara ZDF Maybrit Illner.

Kanselir menambahkan keanggotaan Ukraina di NATO tidak ada dalam agenda aliansi hari ini, 
 
Baca Juga: Perkara Nasi Padang, Fadly Faisal Disebut Psikopat oleh Arief Muhammad Karena Lakukan Hal Ini saat Makan

NATO pertama kali menganut kebijakan pintu terbuka  untuk bekas republik Soviet pada pertemuan puncak Bukares pada April 2008. 
 
Empat bulan sebelum Georgia menyerang wilayah Ossetia Selatan yang memisahkan diri, memicu intervensi Rusia.
 

Pada Februari 2014, kudeta yang didukung AS menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kiev dan mengubah konstitusi untuk mencerminkan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa (UE).

Rusia telah menawarkan proposal kepada aliansi dan AS untuk keamanan Eropa bersama pada bulan Desember. Baik namun Washington dan Brussel menolaknya.
 
Baca Juga: Bikin Haru! Nenek Sakiem Asal Riau, Berjuang Demi Menunaikan Ibadah Umroh Jadi Tukang Urut

Pekan lalu, Moskow memerintahkan pasukannya ke Ukraina untuk melakukan demiliterisasi dan “denazifikasi” pemerintah di Kiev, mengklaim bahwa mereka terlibat dalam “genosida” di republik Donbass yang memisahkan diri. 
 
Ukraina menuduh Rusia melakukan invasi tanpa alasan. NATO telah setuju dengan posisi Ukraina dan memberlakukan blokade besar-besaran terhadap Rusia.
 
 
Tetapi secara terbuka berjanji untuk tidak mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.*** 

Editor: Ahmad R

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah