Saat Invasi Ukraina, Rusia Gunakan Bom Kontroversial yang Dilarang Banyak Negara

- 1 Maret 2022, 10:07 WIB
Bom tandan atau amunisi tandan
Bom tandan atau amunisi tandan /

Di hari kedua invasi, amunisi tandan kembali diduga jatuh di sebuah prasekolah di kota Okhtyrka, Ukraina timur laut di Sumy Oblast, kata Amnesty International.

Amnesty International mengatakan bahwa pasukan Rusia kemungkinan melakukan serangan itu, karena mereka beroperasi di dekatnya dan memiliki sejarah menggunakan amunisi tandan, dan itu mungkin merupakan kejahatan perang.

"Tidak ada pembenaran yang mungkin untuk menjatuhkan amunisi tandan di daerah berpenduduk, apalagi di dekat sekolah," kata Agnès Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International.

"Serangan ini menunjukkan semua ciri penggunaan Rusia atas senjata yang tidak pandang bulu dan dilarang secara internasional ini, dan menunjukkan pengabaian yang mencolok terhadap kehidupan sipil," tambahnya.

Baca Juga: Myanmar Dukung Putin, Sebut Rusia Berhak Bela Kepentingan Nasionalnya

Penggunaan amunisi tandan ini juga mendapat kecaman dari Steve Goose, direktur senjata Human Rights Watch.

"Pasukan Rusia harus berhenti menggunakan amunisi tandan dan mengakhiri serangan tidak sah dengan senjata yang membunuh dan melukai tanpa pandang bulu," ujarnya.

Pada tahun 2008 sendiri, lebih dari 100 negara telah menyetujui perjanjian global yang melarang penggunaan amunisi tandan, tetapi baik Rusia maupun Ukraina tidak menandatanganinya. ***

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x