MEDIA PAKUAN - Agama Islam di benua Eropa dan Amerika Serikat (AS) terus berkembang secara signifikan, dari tahun ke tahun.
Semakin banyaknya umat Muslim di Eropa dan AS membuat masjid-masjid sudah tidak bisa lagi memuat para jemaah untuk melaksanakan ibadah.
Di sisi lain banyak gereja yang ditutup karena sedikitnya para jemaat yang datang, karena mereka lebih memilih menjadi mualaf.
Melansir Media Pakuan dari situs Breitbrat pada Senin, 24 Januari 2022, pernyataan tersebut ditunjukkan dalam laporan yang terjadi dari The Gatestone Institute, penutupan gereja di London.
Baca Juga: Fakta Menggemarkan Umat Muslim Dunia, Ada Acara Maulid Nabi di Thailand?
Baca Juga: 300 Ratus Warga Thailand Berbondong-bondong Jadi Muslim, Apa Sebenarnya Terjadi?
Selain ditutup, ada juga gereja yang malah dijadikan tempat beribadah umat Islam yaitu masjid.
Dalam laporan tersebut juga, London kini sudah memiliki 423 masjid baru dan ada sebanyak 500 gereja ditutup.
Masjid yang dulu hanya bisa menampung 100 orang saja, kini penuh sehingga tidak bisa menampung lagi jamaah.
Hal tersebut membuat para jemaah meluas ke jalan-jalan dalam pelaksanaan shalat berjemaah.
Maka dari itulah masjid terus dibangun di segala penjuru London untuk mempermudah umat Muslim dalam beribadah.
Berdasarkan data pada Desember 2019 silam, terdapat 3.194.791 umat Islam yang tinggal di Inggris.
Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak dalam sejarah di Inggris.
Itulah beberapa fakta umat muslim di Indonesia, lebih khusunya di Ibu Kota London.***