Reggiero mengatakan, gemuruh dan letusan dari gunung berapi terus terdengar sepanjang malam.
Ratusan orang dipindahkan ke pusat-pusat evakuasi di Suva. Fiji Airways harus membatalkan semua penerbangannya karena awan abu.
"Ini adalah bencana terburuk yang pernah dialami Tonga dalam ingatan hidup dan pemulihan dari ini akan memakan waktu bertahun-tahun," kata Ruggiero.
Abu yang jatuh dapat mencemari air minum dan menyebabkan masalah pernapasan, kata para ahli.
"Bantuan akan dibutuhkan untuk memulihkan persediaan air minum," kata Shane Cronin, profesor di School of Environment, University of Auckland.
"Penduduk Tonga juga harus tetap waspada terhadap letusan lebih lanjut dan terutama tsunami dengan pemberitahuan singkat dan harus menghindari daerah dataran rendah," tambahnya.
Letusan yang terjadi di Tonga tersebut memicu peringatan tsunami di seluruh Pasifik. Bahkan Amerika Serikat mendesak orang-orang di garis pantai Pasifik untuk menjauh dari pantai.
Selain itu, wilayah New South Wales di Australia juga mulai menutup pantai dan ratusan ribu warga Jepang juga disarankan untuk mengungsi sebab wilayah pesisir dihantam gelombang lebih dari 1 meter.***