Network
MEDIA PAKUAN-Angka kecelakaan lalu lintas meningkat ditengah pandemi di Korea Selatan.
Sebagian besar akibat pengemudi yang mabuk alkohol.
Menurut Otoritas Lalu Lintas Jalan Korea Selatan, jumlah kecelakaan kendaraan akibat alkohol menurun dari 2016 hingga 2019, turun dari 19.769 menjadi 15.708.
Angka itu meningkat tahun 2020 menjadi 17.247 kasus atau setara dengan 9,8 persen.
Baca Juga: Sejumlah Media di Afghanistan Ditutup Sejak Penguasaan Taliban
Badan tersebut mengatakan, selama lima tahun terakhir, total 91.622 kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk terjadi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 1.848 kematian dan 154.763 korban, hingga 50 kecelakaan terkait DUI per hari.
Kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk paling sering terjadi antara pukul 22.00, Jumat dan pukul 02.00, Sabtu.
Serta terjadi 31 persen lebih banyak di akhir pekan daripada di hari kerja.
Menurut agensi, 46,2 persen pengemudi mabuk berusia 20-an dan 30-an.
Kelompok usia yang paling banyak menyebabkan kecelakaan DUI adalah pengemudi berusia 30-an.
Sedangkan jumlah kecelakaan terbesar terjadi di antara pengemudi berusia 20-an.
Kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk tampaknya lebih rentan terhadap tabrakan, karena alkohol merusak kemampuan persepsi ruang dan waktu reaksi pengemudi.
Baca Juga: Setelah Penundaan Terkenda Teknis, NASA Persiapkan Peluncuran Teleskop James Webb: Tinggalkan Bumi Sebulan
Persentase tabrakan mobil-ke-mobil dari kecelakaan DUI mencapai 46,6 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata total 22 persen.
Jumlah kasus tabrak lari juga lebih sering terjadi di antara kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Karena 8,4 persen kecelakaan DUI adalah kasus seperti itu, sedangkan total rata-rata adalah 3,5 persen.***
