Pelabuhan Durban Tercemar Bahan Kimia, Warga Dilarang ke Pantai

- 18 Juli 2021, 15:59 WIB
ILUSTRASI pencemaran sungai.*/DOK. PRFM
ILUSTRASI pencemaran sungai.*/DOK. PRFM /



MEDIA PAKUAN-Pihak berwenang Afrika Selatan sedang menyelidiki kasus pencemaran bahan kimia di pelabuhan Durban, Sabtu, 17 Juli 2021.

Warga setempat dilarang di pantai karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Dugaan sementara, tumpahan bahan kimia karena kebakaran gudang yang terjadi akibat kerusuhan pada minggu ini.

Tumpahan bahan kimia itu juga meracuni kehidupan laut dan burung di pantai Durban, kata kotamadya eThekwini pada Jumat malam.
Baca Juga: Karyawan Bandara Lakukan Pemogokan, 200 Penerbangan di Lisbon Dibatalkan
Selain itu, dia juga mendesak untuk penduduk tidak mengunakan pantai Durban tersebut.

"Dampak lingkungan yang luas sedang dilaporkan di laguna dan pantai uMhlanga dan uMdhloti di sekitarnya, yang telah membunuh banyak spesies kehidupan laut dan burung," kata pemerintah kota dalam sebuah pernyataan.

"Pencemaran dianggap serius dan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang jika spesies dikumpulkan dan dikonsumsi. Kontak laguna dan air laut harus dihindari." lanjutnya.

Pada hari Sabtu, ketika pegawai pembersihan sedang membersihkan tumpahan, ditemukan beberapa ikan yang mati terdampar di pantai,

Sampel air akan diuji pada Senin, kata Kepala urusan lingkungan provinsi KwaZulu-Natal, Ravi Pillay.

"Kami akan melihat hasilnya dari sana," kata Pillay kepada Media.

"Kami memiliki beberapa bukti dari beberapa dampak terbatas pada kehidupan laut. Tim kami puas bahwa tidak ada dampak pada kesehatan masyarakat." lanjutnya.

Kerusuhan yang melanda beberapa bagian negara itu dalam minggu terakhir telah kembali stabil.
Baca Juga: Kondisi Berdarah Kudeta Militer Myanmar di Tengah Pandemi, Puluhan Anak Kecil Terbunuh
Kerusuhan pecah setelah mantan Presiden Jacob Zuma dipenjara karena tidak hadir dalam penyelidikan korupsi, dengan cepat berubah menjadi penjarahan dan pembakaran yang telah menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan ratusan bisnis.

Dalam kericuhan itu, kota madya mengatakan, beberapa warga melaporkan residu asap dari produk kimia yang dibakar, menyarankan penduduk untuk menutup jendela dan pintu, kemudian menutup lubang pentilasi dengan kain basah sampai asap tersebut hilang.

Sementara itu, Pillay mengatakan pengujian kualitas udara sedang dilakukan.***


Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x