MEDIA PAKUAN - Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap pejabat China dan penasehat bisnisnya pada hari Jumat kemarin karena dinilai telah bersikap keras terhadap demokrasi di Hong Kong.
Namun sanksi ini rupanya dianggap sebagai tindakan sangat kasar dan tidak masuk akal oleh Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong.
Ia juga menilai hal tersebut merupakan campur tangan terang-terangan AS di Hong Kong dan urusan dalam negeri China.
Baca Juga: Seram! Langgar Prokes Covid-19, Seorang Pria di China Dijatuhi Hukuman Mati
Selain menjatuhkan sanksi, pemerintahan Biden juga memperingatkan bisnis AS di Hong Kong pada hari Jumat, agar berhati-hati terhadap operasi dan kegiatan mereka setelah China memberlakukan peraturan-peraturan keamanan nasional baru di sana pada tahun lalu.
"Kekhawatiran (AS) tentang lingkungan bisnis Hong Kong adalah palsu, upayanya untuk menghancurkan kemakmuran dan stabilitas Hong Kong, membahayakan keamanan nasional China, dan menghambat perkembangan China adalah nyata," katanya.
Baca Juga: Intan RJ Curhat Mendiang Suami, Maia Estianty Tak Kuat Tahan Air Mata
Dirinya pun menambahkan, penerapan aturan-aturan keamanan telah menjadikan Hong Kong di posisi pusat keuangan dan bisnis internasional, dan sanksi yang diberikan AS tidak lain hanyalah "kertas bekas" yang tidak akan menghentikan pertumbuhan China.
Washington telah berulang kali berusaha memfitnah undang-undang tersebut selama setahun terakhir, kata seorang juru bicara pemerintah Hong Kong, Sabtu, 17 Juli 2021.