Miris! Nahkoda Italia Kena Covid-19 Saat Melaut, Terombang-ambing di Lautan Hingga Tewas

- 20 Juni 2021, 11:17 WIB
Kapten Angelo Capurro saat 2017.
Kapten Angelo Capurro saat 2017. /

MEDIA PAKUAN - Kisah tragis menimpa seorang nahkoda kapal asal Italia, kapten Angelo Capurro.

Sang nahkoda tersebut diketahui terkena Covid-19 saat sedang melaut, yang membuat kondisi kesehatannya memburuk hingga membuat kapal yang berisi beberapa kru itu terombang-ombang ambing di lautan hingga 6 minggu.

Kapal berlayar tanpa kejelasan pasca sang kapten menghembuskan nafas terakhirnya di hari keenam pelayaran, setelah berjuang melawan Covid-19.

Baca Juga: Dipatahkan Rizkinya oleh Arab Saudi, Lebanon Nekad Kirim Narkoba Akibat Frustasi

Angelo Capurro sendiri mulai menampakkan gejala virus tersebut di hari kedua keberangkatan, dan tidak bisa pulih hingga dinyatakan meninggal dunia.

Selama enam minggu, kapal berbendera Italia itu terdampar di ibu kota Indonesia, Jakarta, dan gagal menemukan pelabuhan yang mau menampung mayat Angelo meskipun telah berulang kali meminta bantuan.

Capurro merupakan pria berusia 61 tahun yang telah bekerja di lautan sepanjang hidupnya, baik di kapal kargo maupun di jalur pelayaran.

Baca Juga: Takut Kehilangan Lionel Messi, Barcelona Incar Gelandang Juventus Aaron Ramsey

Dirinya memiliki bernama Patricia Mollard yang berusia sama, dan telah mendampinginya ke seluruh dunia ke mana pun dia pergi untuk pekerjaannya.

Pasangan itu tinggal di La Spezia, sebuah pelabuhan di Riviera Italia, dengan putra dan putri merasa yang sudah dewasa.

Capurro awalnya berangkat dari Trieste, timur laut Italia, pada 27 Maret untuk menjadi kapten Ital Libera dalam perjalanan terjadwal 25 hari ke Asia. Sehari sebelumnya, dia dinyatakan negatif Covid-19.

Baca Juga: Belum Usai dengan W, Rezky Aditya, Muncul Rumor Banyak Artis Cantik Indonesia Sebagai Mantannya

Melaut melalui Doha dan Johannesburg, ia pun tiba di pelabuhan Durban Afrika Selatan pada 28 Maret. Beberapa hari kemudian, pada 1 April, Ital Libera berlayar ke Singapura.

Kapten mulai menunjukkan gejala Covid-19 pada 2 April. Dirinya diketahui batuk tanpa henti dan menderita nyeri dada, nyeri otot, hingga sesak napas.

Menurut penuturan keluarganya yang sempat berbicara di telepon dengan Capurro, kata-katanya selalu diselingi oleh batuk saat dia menelepon dari ribuan mil jauhnya.

Baca Juga: Korea Utara Terancam Bencana Kelaparan, Harga Makanan Terus Merangkak Naik, 1 Buah Pisang Seharga 100 ribu!

Pada 7 April, dia pun harus terbaring di tempat tidur di kabinnya, dan seorang pelaut ditugaskan untuk membawakannya makanan dan obat-obatan. Namun sebagai kapten kapal, Capurro juga ditunjuk sebagai petugas medis sehingga tidak ada orang lain yang membantu.

Capurro mengobati dirinya sendiri dengan parasetamol dan bahkan memakai bantuan oksigen di atas kapal.

Sang istri yang telah menyadari kesehatan suaminya memburuk, lantas menghubungi pemilik kapal, Italia Marittima - sebuah divisi dari Perusahaan Kelautan Evergreen Taiwan, meminta perawatan medis dan jika perlu menurunkan kapten agar bisa segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun mengejutkannya, permintaan itu malah ditolak.

Baca Juga: Korea Utara Kibarkan Bendera Perang ke Amerika Serikat, Kim Jong Un: Bersiap untuk Permusuhan

Atas kasus ini, perusahaan Marittima pun diselidiki dan masih enggan untuk memberikan komentarnya.

Beruntungnya di bulan ini, jenazah kapten Angelo Capurro dipulangkan ke negara asalnya, Italia. Kapal Ital Libera tiba di Taranto, Italia, pada 15 Juni untuk memulangkan jenazah kapten Angelo Capurro. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: CNN Internasional


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah