MEDIA PAKUAN - Pemimpin terpilih Myanmar yang dikudeta Aung San Suu Kyi akan menjalani sidang, Senin, 14 April 2021, setelah junta yang menggulingkan pemerintahannya menyangkal kritik Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia atas penggunaan kekuatan mematikan terhadap warga sipil yang berunjuk rasa.
Myanmar dalam kekacauan sejak kudeta pada 1 Februari dan penangkapan Suu Kyi serta anggota senior lainnya dari partainya.
Hal itu menyebabkan hampir setiap hari para pendukung pro demokrasi melakukan unjuk rasa memenuhi jalan-jalan di berbagai tempat Myanmar.
Baca Juga: Ulah VJ Laissti Membuat Ariel Noah Menangis, Kejantanan Gelar Lady Killer Luntur Seketika
Selain itu, kudeta tersebut memicu kembalinya bentrokan antara pasukan keamanan Myanmar dan pasukan etnis minoritas di perbatasan.
Peraih penghargaan nobel itu akan diadili pada hari Senin atas tuduhan melanggar peraturan virus corona saat berkampanye untuk pemilihan yang dimenangkannya November lalu dan juga karena memiliki walkie-talkie tanpa izin.
Pengacaranya Khin Maung Zaw mengatakan, sidang pertama diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juli.
Baca Juga: Lupa Matikan Kipas Angin, Satu Rumah di Jawa Timur Ludes Terbakar Hingga Rugi Rp15 Juta
Selain itu, Suu Kyi juga mendapatkan tuduhan lain yang lebih serius termasuk niat untuk menghasut, melanggar undang-undang rahasia resmi dan tuduhan menerima 600 ribu dolar dan emas senilai 11,4 kg dari mantan menteri utama Yangon.