Gengsi dengan Teknologi China, AS buat RUU Besar-Besaran

- 9 Juni 2021, 11:03 WIB
Gengsi dengan Teknologi China, AS buat RUU Besar-Besaran
Gengsi dengan Teknologi China, AS buat RUU Besar-Besaran /Reuters/Aly Song/

MEDIA PAKUAN - Demi meningkatkan kemampuan Amerika Serikat (AS), senat setujui paket undang-undang demi bersaing dengan teknologi China

Senat AS pada hari Selasa memberikan perbandingan suara 68-32 untuk mengesahkan RUU tersebut.

Keinginan berurusan dengan China merupakan salah satu dari sedikit sentimen bipartisan di Kongres AS yang sangat terpecah, yang dikendalikan oleh Demokrat presiden Joe Biden.

Baca Juga: Berikut 8 Peristiwa Bencana Besar yang Mengguncang Indonesia di Tahun 2021

Keputusan tersebut melangkahkan ke arah memberikan wewenang sekitar 190 miliar dolar untuk memperkuat teknologi dan penelitian AS.

Selain itu, 54 miliar dolar secara terpisah akan menyetujui pengeluaran untuk meningkatkan produksi dan penelitian AS ke semikonduktor dan peralatan telekomunikasi, termasuk $2 miliar yang didedikasikan untuk chip yang digunakan oleh pembuat mobil yang telah mengalami kekurangan besar dan dibuat pengurangan produksi yang signifikan.

RUU tersebut harus melewati DPR AS untuk sampai ke gedung putih ditandatangani menjadi undang-undang. Sementara itu, tidak jelas seperti apa bentuk undang-undang di DPR atau kapan akan diadopsi.

Baca Juga: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Digulingkan Oposisi, Politik Israel Kian Mengeruh

RUU tersebut memasukan beberapa ketentuan terkait China lainnya termasuk melarang aplikasi media sosial TikTok diunduh di perangkat pemerintah, dan melarang pembelian drone.

Hal itu juga akan membuat sanksi wajib baru yang luas terhadap entitas China yang terlibat dalam serangan siber AS atau pencurian kekayaan intelektual AS dari perusahaan AS, dan memberikan tinjauan kontrol ekspor pada barang-barang yang dapat digunakan untuk mendukung pelanggaran hak asasi manusia.

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer memperingatkan konsekuensi mengerikan jika tidak mendanai penelitian untuk bersaing dengan China.

Baca Juga: Ibunya Dihina Dalam Sebuah Konten Tiktok, Begini Reaksi Atta Halilintar

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, hari-hari kita sebagai negara adidaya yang dominan mungkin akan berakhir. Kami tidak bermaksud membiarkan hari-hari itu berakhir begitu saja. Kami tidak bermaksud melihat Amerika menjadi negara menengah di abad ini," kata Schumer.

Biden memuji RUU itu: "Kami berada dalam kompetisi untuk memenangkan abad ke-21, dan senjata awal telah meledak, Kami tidak dapat mengambil risiko tertinggal."

Sementara itu, pendanaan tersebut dapat menghasilkan tujuh hingga 10 pabrik semikonduktor baru AS, kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Banyak perusahaan AS memuji RUU tersebut. undang-undang itu "merupakan langkah penting untuk mengatasi kekurangan semikonduktor yang terus berdampak pada manufaktur otomotif AS." kata General Motors Co.

Baca Juga: Kisruh! Gelar Olimpiade Tokyo 2020 Jepang Bingungkan Warga, Asahi Serukan Batalkan

Sementara itu, beberapa kritikus menyamakan upaya pendanaan Senat dengan dorongan pengembangan industri teknologi tinggi China, yang dijuluki "Made in China 2025," yang telah lama membuat Amerika Serikat kesal.

Selain itu, senator Maria Cantwell mencatat RUU itu akan mengesahkan pengeluaran NASA dan misi Artemis ke Bulan.

"Seperti yang telah dijelaskan China, mereka akan pergi ke Mars, kita akan kembali ke Bulan untuk mempersiapkan diri kita pergi ke Mars," kata Cantwell.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah