Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Digulingkan Oposisi, Politik Israel Kian Mengeruh

- 9 Juni 2021, 10:40 WIB
BENJAMIN NETANYAHU -  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu duduk di pleno di Knesset, PARLEMEN ISRAEL, DI YERUSALEM 30 MEI 2019./REUTERS/RONEN ZVULUN/
BENJAMIN NETANYAHU - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu duduk di pleno di Knesset, PARLEMEN ISRAEL, DI YERUSALEM 30 MEI 2019./REUTERS/RONEN ZVULUN/ /RONEN ZVULUN

MEDIA PAKUAN - Parlemen Israel akan menggelar mosi tidak percaya sekaligus mengakhiri kekuasaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sudah menjabat selama 12 tahun.

Debat dan pemungutan suara terkait pergantian pemerintahan baru akan berlangsung dalam sesi khusus parlemen Israel pada hari Minggu, 13 Juni 2021.

Jika pemungutan suara menegaskan koalisi delapan partai memenangkan Yair Lapid, maka Benyamin Netanyahu akan turun tahta dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Israel.

Baca Juga: Minimal Lulusan SMA SMK Bisa Daftar Lowongan Kerja BUMN PT Infomedia Juni 2021: Ada Formasi Call Center

Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara dari parlemen Israel Yariv Levin, seperti dikutip dari Al Arabiya English News pada Rabu 8 Juni 2021.

Netanyahu yang merupakan petahana telah menghabiskan waktu seminggu untuk menggoyang koalisi yang berusaha meruntuhkan kekuasaannya.

Bahkan Netanyahu melayangkan tuduhan bahwa koalisi oposisi dipersatukan oleh permusuhan terhadap pemerintahannya, dan telah mendesak sayap kanan di jajarannya untuk menolak pemerintah sayap kiri.

Koalisi anti Netanyahu tersebut terdiri atas tiga partai sayap kanan, dua sayap tengah dan dua sayap kiri, bersama dengan sebuah partai konservatif Islam Arab.

Baca Juga: TKW Bekerja di Arab Saudi Bisa Umroh Beberapa Kali? TKI: Tidak Semudah Itu

Jika koalisi oposisi berhasil menggulingkan Netanyahu, maka Naftali Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun ke depan, yang kemudian akan diserahkan kepada Yair Lapid.

Berbagai tuduhan dan ujaran kebencian antara kedua kubu yang terjadi secara langsung dan online di media sosial membuat Dinas Keamanan dalam negeri Israel turun tangan.

Aparat keamanan dalam negeri Israel secara masif melakukan seruan kepada warga agar tak larut dalam pertengkaran politik yang dapat mengorbankan perdamaian.

Netanyahu telah mencoba untuk menggagalkan koalisi dengan cara mengupas pembelot sayap kanan yang tidak sejalan dengan anggota parlemen sayap kiri dan partai Arab.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x