Iran Meradang Pasca Kapal Perang Terbesar Tenggelam di Teluk Oman, Awaknya Lolos dari Maut

- 3 Juni 2021, 18:43 WIB
Kapal angkatan laut terbesar Iran, Kharg, tenggelam pada hari Rabu setelah terbakar di Teluk Oman.*
Kapal angkatan laut terbesar Iran, Kharg, tenggelam pada hari Rabu setelah terbakar di Teluk Oman.* /REUTERS/Davoud Poorsehat/IRNA


MEDIA PAKUAN - Kapal terbesar angkatan laut Iran, Kharg, tenggelah setelah terbakar di laut Oman, tetapi awaknya berhasil diselamatkan. Mereka lolos dari maut melalui media Iran melaporkan, Rabu, 3 Juni 2021.

Media Iran itu melaporkan, kebakaran di kapal angkatan laut bertonase tertinggi Iran dimulai sekitar pukul 02:25 waktu setempat di dekat pelabuhan Jask Iran, ketika kapal itu sedang dalam misi pelatihan.

Teluk Oman terhubung ke Selat Hormuz di mana sekitar seperlima dari minyak dunia melewati tempat itu untuk pengiriman.
 
Baca Juga: Dituding Tak Niat Nikahi Larissa Chau, Alvin Faiz Angkat Bicara : Fitnah! MEDIA PAKUAN - Meski sudah bercerai

Sementara itu, pernyataan di TV pemerintah mengatakan, Evakuasi kapal terbesar angkatan laut Iran berlangsung berjam-jam, dengan semua awak turun.

"Semua upaya untuk menyelamatkan kapal tidak berhasil dan tenggelam," lapor kantor berita semi-resmi Fars.

Sebelumnya salah satu kapal Iran, Saviz, juga telah menjadi sasaran di Laut Merah pada bulan April, dengan media melaporkan, kapal itu telah diserang menggunakan ranjau limpet.
 
Baca Juga: TERNYATA INI ALASAN! Orang Arab Saudi Doyan Sekali ke Puncak Bogor, Udaranya Segar Cocok Tempat Kawin Kontrak

Itu terjadi setelah Israel dan Iran saling menyalahkan atas serangkaian serangan yang dilaporkan terhadap kapal kargo sejak akhir Februari.

Sebelumnya Iran telah menolak untuk mengakui Israel sejak Revolusi Islam pada tahun 1979 yang menggulingkan Shah yang didukung oleh AS.
 
Sementara itu, keberhasilan program nuklir Iran membuat Israel merasa terancam dengan keberadaannya.

Insiden pengiriman telah terjadi sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari, berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan penahanan nuklir Iran pada 2015.
 
Dengan enam kekuatan dunia, yang ditinggalkan oleh pendahulunya Donald Trump dalam sebuah langkah yang disambut oleh Israel, jika Teheran kembali sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut.***


Editor: Ahmad R

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x