Network
MEDIA PAKUAN - Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Ghaani mendesak Israel agar meninggalkan wilayah yang sekarang mereka tempati di Palestina.
Esmail Ghaani mengeluarkan pernyataan ke dunia Internasional bahwa Israel harus meninggalkan wilayah Palestina yang mereka tempati saat ini.
Ia menyebut, Israel harus kembali ke rumah mereka di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, karena menurutnya bangsa Israel berasa dari sana, Sabtu 29 Mei 2021.
Baca Juga: Lulus SMP Sederajat Bisa Jadi TNI AU? Cek ini Syarat Mengikuti Pendaftaran Tamtama PK Gelombang III 2021
Dalam sebuah pernyataannya, Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Ghaani mengatakan Zionis Israel adalah berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.
"Kami merekomendasikan agar Zionis kembali dan membeli kembali rumah mereka yang mereka jual di Eropa dan Amerika," katanya seperti dikutip dari Al Arabiya English News pada Minggu, 30 Mei 2021.
Esmail Ghaani menegaskan, mereka harus pindah ke wilayah pendudukan asal mereka sebelum harganya menjadi lebih mahal.
Baca Juga: Chelsea Juara Liga Champions, Mason Mount: Kami Tim Terbaik Dunia
Diketahui, Ghaani telah menggantikan Qassem Soleimani sebagai Komandan Pasukan Quds adalah cabang asing dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Lebih lanjut Ghaani mengatakan kelompok militan Palestina Hamas bisa saja menargetkan banyak fasilitas infrastruktur di Israel hancur selama konflik awal bulan ini.
Akan tetapi, tidak dilakukan karena dalam waktu yang tidak akan lama lagi orang-orang Palestina sendiri yang menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Dia juga mengatakan ribuan roket yang ditembakkan dari Kota Gaza ke Israel selama konflik yang terjadi baru-baru ini semuanya dibuat secara lokal oleh Hamas.
Baca Juga: Ketahui Cara ini Untuk Bisa Mendapatkan BLT UMKM Rp1,2 Juta di Juni 2021
"Palestina harus berpikir tentang mengelola seluruh Palestina dan rezim Zionis harus berpikir untuk meninggalkan tanah ini," tambah Ghaani.
Sebelum akhirnya Israel dan Hamas sepakat mencapai gencatan senjata pada 21 Mei 2021 setelah 11 hari melakukan pertempuran roket.
Iran yang hingga saat ini tidak mengakui keberadaan Israel, adalah pendukung utama Hamas yang merupakan kelompok militan pembela Palestina.***
