Covid-19 Belum Usai, India Kini Dipaksa Berperang dengan Infeksi Jamur Mematikan Mukormikosis

- 23 Mei 2021, 15:28 WIB
Covid-19 Belum Usai, India Kini Dipaksa Berperang dengan Infeksi Jamur Mematikan Mukormikosis
Covid-19 Belum Usai, India Kini Dipaksa Berperang dengan Infeksi Jamur Mematikan Mukormikosis /AP Photo/Satish Sharma/

Mucormycosis sendiri disebabkan oleh paparan jamur mukor, yang umumnya ditemukan di tanah, udara, bahkan di hidung dan lendir manusia.

Infeksi menyebar melalui saluran pernapasan dan mengikis struktur wajah. Bahkan terkadang, dokter harus mengangkat mata melalui pembedahan untuk menghentikan infeksi mencapai otak.

Baca Juga: Kisah Emon Aska, Dibalik Viral Lagu Tanpa Musik 'Story of Palestine' Yang Menggungah Kesadaran Dunia

Mucormycosis juga memiliki angka kematian yang tinggi dan sudah ada di India sebelum pandemi. Memang tidak menular tapi frekuensinya dalam sebulan terakhir telah membuat para dokter kaget.

“Sebelumnya saya hanya menemukan beberapa kasus setiap tahun tetapi tingkat infeksi saat ini menakutkan,” kata Ketua dan kepala departemen endokrinologi dan diabetes di Max Healthcare, Ambrish Mithal.

“Ini adalah tantangan baru dan segalanya tampak suram,” lanjutnya.

Baca Juga: Berkompetisi Saat Cuaca Ekstrem, Puluhan Warga China Tewas dalam Lomba Lintas Alam 100 Kilometer

Mengutip dari Associated Press, Mithal juga mengatakan infeksi jamur ini memangsa pasien dengan sistem kekebalan yang lemah dan kondisi yang mendasarinya, terutama diabetes, dan penggunaan steroid yang tidak rasional. Gula darah yang tidak terkontrol dapat membuat orang yang mengalami gangguan sistem imun berisiko lebih tinggi tertular penyakit.

Pada hari Sabtu, menteri federal Sadananda Gowda mengatakan sejauh ini hampir 9.000 kasus telah dilaporkan di India, yang menyebabkan kekurangan Amphotericin B, obat yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

Gowda tidak menyebutkan jumlah kematian, tetapi media lokal mengatakan lebih dari 250 orang telah meninggal karena penyakit tersebut. ***

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah