Upaya Meredam Unjuk Rasa, Junta Militer Myanmar Umumkan Darurat Militer

- 14 Mei 2021, 16:05 WIB
Aksi unjuk rasa di Myanmar/ISTIMEWA
Aksi unjuk rasa di Myanmar/ISTIMEWA /Reuters/


MEDIA PAKUAN-Di tengah ketegangan yang meningkat, junta Myanmar umumkan darurat militer di Kota Chin, Jumat, 14 Mei 2021. Langkah itu setelah menyalahkan "teroris bersenjata" atas serangan di kantor polisi dan bank.

Berbagai cara telah dilakukan oleh junta untuk menghentikan pemberontakan yang meluas, sejak penggulingan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi.

Pada hari Rabu dan Kamis, kerusuhan terjadi di kota Mindat, dimana melibatkan sekitar 100 orang menggunakan senjata rakitan utnuk melakuakan serangan ke sebuah kantor polisi dan sekitar 50 orang menargetkan Bank Ekonomi Myanmar, media berita Myanmar melaporkan.
Baca Juga: Deretan Selebritis Dunia Yang Lantang Suarakan Pro-Palestina, Maher Zain: Palestina yang merdeka ????????????.
Dilaporkan bahwa, pasukan keamanan telah berhasil menghalau serangan tersebut tanpa menimbulkan korban.

Sementara itu, sebuah surat kabar negara yang menyatakan pemberlakuan darurat militer di kota di Negara Bagian Chin, yang berbatasan dengan India, telah diposting di The Global New Light of Myanmar.

Sementara, sebuah dokumen yang diposting oleh media lokal di media sosial, yang mengkalim berasal dari pemerintah anti junta di daerah Mindat mengatakan deklarasi darurat militer tidak valid.

Dalam laporan itu dikatakan juga bahwa, pertempuran itu dipicu oleh tentara yang melanggar janji untuk membebaskan tujuh orang warga sipil yang ditangkap selama protes baru-baru ini.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Chinland, kelompok yang baru dibentuk, mengatakan pihaknya berada di balik pertempuran terakhir dan mengkonfirmasi bahwa dokumen tersebut asli.

"Mereka (junta) tidak bisa lagi memerintah kota kecuali di beberapa daerah di mana mereka memiliki pangkalan. Mereka tidak memiliki kendali di daerah pedesaan," kata juru bicara itu.

Mereka juga mengatakan, satu pejuang dari pasukan itu tewas dan bentrokan terus berlanjut. dengan tentara yang membawa bala bantuan.
Baca Juga: Terus Didesak Jepang, Junta Militer Akhirnya Mengalah dan Bebaskan Seorang Jurnalis
Sementara itu, juru bicara junta tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Untuk menandai protes dan pembangkangan pemerintah militer masih berlanjut, beredar vide di sosial media menunjukan pendukung pro-demokrasi meneriakkan "Kami percaya bahwa kami akan menang, kami harus menang, kami harus menang" saat mereka berbaris di pusat komersial Myanmar di Yangon pada hari Jumat.

Menurut sebuah kelompok advokasi, sekitar 788 warga sipil Myanmar telah tewas atas perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan negara.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x