Ngeri! Kasus Positif Corona di India Dekati 20 Juta Kasus, Penguncian Menjadi Bahan Perdebatan

- 3 Mei 2021, 16:32 WIB
Rumah sakit India kebakaran
Rumah sakit India kebakaran /Reuters/

MEDIA PAKUAN-Pihak berwenang India melaporkan peningkatan kasus harian baru Covid-19, Senin 3 Mei 2021. Penambahan 300 ribu orang terkonfirmasi virus tersebut dalam waktu 12 hari berturut-turut.

Secara keseluruhan menjadi sekitar 20 juta kasus baru dan 3.417 kematian.

Sementara menurut data kementerian, kasus baru Covid-19 selama 24 jam terakhir di India menunjukan 368.147 orang.

Hal itu menjadikan total kasus mencapai 19,93 juta orang, dan 218.959 orang kematian.
Baca Juga: Usai Dikasih Obat Tidur, TKW Indonesia Ini Tertidur Selama 28 Hari di Kamar Apartemen Arab Saudi
Karena lonjakan kasus yang tidak tertahankan, rumah sakit penuh, pasokan oksigen medis menipis dan kamar mayat serta krematorium telah dibanjiri.

Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan telah memberlakukan beberapa bentuk pengetatan untuk mencoba menekan penyebaran infeksi.

Sementara itu, Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan kuncian nasional, karena khawatir tentang dampak ekonomi yang akan terjadi jika ia melakukannya.

"Menurut pendapat saya, hanya tinggal di rumah secara nasional dan mengumumkan keadaan darurat medis yang akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan saat ini," kata seorang ahli epidemiologi dari Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee, di Twitter.
Baca Juga: Lonjakan Kematian Akibat Corona di India Semakin Tinggi, CII Minta Pemerintah Ambil Langkah
"Jumlah kasus aktif semakin menumpuk, bukan hanya kasus baru harian. Bahkan angka yang dilaporkan menyebutkan ada sekitar 3,5 juta kasus aktif," lanjutnya.

Kasus lonjakan infeksi Covid 19 di india merupakan salah satu krisis terbesar negara itu sejak Modi menjabat pada tahun 2014.

Sementara itu, Modi mendapat kritikan atas tindakannya yang tidak mengambil langkah sebelumnya untuk menekan penyebaran dan membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak menggunakan masker menghadiri acara keagamaan dan rapat umum politik yang ramai di lima negara bagian selama Maret dan April.

Selain itu, forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah juga memperingati para pejabat India, tentang varian baru dan lebih menular dari virus korona yang terjadi di negara itu, kata lima ilmuwan yang merupakan bagian dari forum itu kepada media, pada Maret.
Baca Juga: Tidak Lulus SD TKW ini Sukses di Arab dan Bercita Cita Ingin Buat Lembaga di Indonesia? Simak ini Pekerjaanya
Diluar dari peringatan itu, pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan besar untuk menghentikan penyebaran virus, kata empat ilmuwan itu.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah