Sementara itu, bentrok antara pasukan etnis minoritas dengan tentara Myanmar meningkat signifikan di daerah perbatasan terpencil di utara dan timur.
Bentrokan yang meningkat memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi ke negara tetangga.
Di sisi lain, daerah pusat, fasilitas militer dan pemerintah yang telah diamankan pun telah dilanda serangan roket dan gelombang ledakan kecil yang tidak dapat dijelaskan.
Hingga kini belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.***