Network
MEDIA PAKUAN - Pada hari Minggu kemarin, para demonstran Myanmar berniat untuk mengguncang dunia dengan turun ke jalan lebih pagi untuk melakukan protes terhadap kudeta dan menggelar "revolusi musim semi global Myanmar."
Beberapa biksu memimpin jalannya demonstran, berjalan melalui kota-kota di seluruh negeri, termasuk pusat komersial Yangon dan kota kedua Mandalay.
Sayangnya dalam aksi ini, delapan orang diduga tewas ditembak pasukan keamanan Myanmar di beberapa tempat protes terbesar di seluruh negeri.
Baca Juga: Kerja 10 Tahun di Masjidil Haram Sejak Kecil, Warga Indonesia Ini Punya Gaji Mencengangkan!
Kantor berita Mizzima melaporkan bahwa dua orang ditembak dan dibunuh.
Berbagai media domestik melaporkan tiga orang tewas di pusat kota Wetlet, dua orang tewas di berbagai kota di Negara Bagian Shan di timur laut, dan satu orang tewas di kota pertambangan giok utara Hpakant.
Sebelumnya, media berita setempat memposting foto seorang pria yang menggunakan pakaian preman, yang diduga petugas keamanan, sedang mengarahkan senapan ke kumpulan orang-orang di Mandalay.
Baca Juga: TKW Indonesia Berparas Menawan Ini Disayang Majikannya, Sampai Rela Antar Jemput Bandara
Sementara itu, juru bicara junta yang berkuasa tidak menjawab panggilan untuk di meminta keterangan.
