Myanmar Berisiko Negara Gagal! Obama Angkat Bicara Soal Kekerasan yang Memilukan

- 27 April 2021, 14:05 WIB
Mantan Presiden AS Barack Obama.
Mantan Presiden AS Barack Obama. /- Foto : tangkapan layar Instagram @barackobama/

MEDIA PAKUAN - Mantan Presiden AS, Barack Obama, angkat bicara terkait kekisruhan Myanmar.

Obama mengaku terkejut dengan kekerasan yang memilukan yang terjadi terhadap warga sipil setelah junta kudeta pemimipin terpilih pada 1 Februari.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) Myanmar, telah lebih dari 750 orang telah tewas sejak para jenderal melepaskan kekuatan mematikan terhadap mereka yang memprotes, dan 3.431 orang ditahan termasuk Aung San Suu Kyi, yang menghadapi dakwaan yang dapat membuatnya dipenjara selama 14 tahun.

Baca Juga: Dianggap Negara Kurang Disiplin Namun Religius, Inilah Pandangan Dunia Soal Bangsa Indonesia

Dalam pernyataannya, Obama mendukung upaya pemerintahan Biden dan negara-negara yang berpendapat sama untuk menolak aksi yang dilakukan para jenderal militer Myanmar.

"Upaya militer yang tidak sah dan brutal untuk memaksakan kehendaknya setelah satu dekade kebebasan yang lebih besar jelas tidak akan pernah diterima oleh rakyat dan tidak boleh diterima oleh dunia yang lebih luas," kata Obama dalam pernyataan yang diposting di Twitter.

Selain itu, akibat ulah pasukan militer ini Myanmar akan beresiko menjadi negera yang gagal.

"Tetangga Myanmar harus mengakui bahwa rezim pembunuh yang ditolak oleh rakyat hanya akan membawa ketidakstabilan yang lebih besar, krisis kemanusiaan, dan risiko negara gagal," tambahnya.

Baca Juga: Desak Perbatasan Timur Militer, Pemberontak Karen Habisi Junta Myanmar

Halaman:

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x