Kecaman dan Kemarahan Terjadi di Myanmar Pasca Militer Menyiarkan Gambar Tahanan yang Disiksa

- 19 April 2021, 16:36 WIB
ilustrasi/ kemarahan di Myanmar
ilustrasi/ kemarahan di Myanmar /via REUTERS

 

MEDIA PAKUAN - Seorang peneliti hubungan sipil dan militer Myanmar Kim Jolliffe mengatakan, tindakan kekerasan junta terhadap para protes yang disiarkan bertujuan untuk menyebarkan ketakutan.

Dia mengatakan, bahwa para protes bisa membalas dengan yang lebih menyakitkan dan menakutkan apa yang telah junta lakukan.

“Strategi junta Myanmar dari awal sampai akhir didasarkan pada langkah yang sama: 'Kami bisa lebih brutal dari Anda. Kami bisa menjadi lebih menyakitkan dan menakutkan daripada Anda," kata Jolliffe dalam sebuah tweet.

Sebelumnya tersebar di media sosial gambar gambar yang menunjukan adanya penyiksaan terhadap para protes di Myanmar.

Baca Juga: Cek Nama Kalian di BLT UMKM untuk Dapatkan Bantuan Pemerintah Rp1,2 Juta

Baca Juga: Prihatin! Penyiksaan Terjadi di Myanmar, AAPPB: Jika Komunitas Internasional Tidak Bertindak Bisa Berlanjut

Pengguna Twitter mengumpulkan gambar enam orang sebelum dan sesudah penangkapan mereka, dengan beberapa mengimbau pengunjuk rasa untuk tidak menyerah menunjukkan penentangan mereka terhadap kudeta.

“Kita tidak boleh menyerah pada apa yang kita lakukan untuk kebebasan kita. Anda tidak bisa menekan kami dengan rasa takut. " tulis pengguna Twitter

Kekerasan tersebut telah menuai kecaman dari negara-negara Barat dan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari beberapa anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang bergabung dengan Myanmar di bawah pemerintahan militer sebelumnya.

Sebuah kelompok pemantau di Myanmar mengungkapkan bahwa mereka prihatin terhadap penyiksaan yang dilakukan militer kepada para pengunjuk rasa anti kudeta.

Baca Juga: Update! Token Listrik Gratis 100% April 2021 Berubah Menjadi Diskon, Inilah Mekanismenya

Baca Juga: Tragis! Kereta Api di Dekat Kairo Mesir Tergelincir, 11 Orang Tewas, 98 Luka Luka

Keprihatinan tumbuh pada saat militer memposting poto enam tahanan muda yang menunjukan tanda adanya penyiksaan terhadap korban.

Dalam gambar yang disiarkan MRTV milik militer pada Minggu malam, wajah empat pria dan dua wanita tampak berlumuran darah dan memar, selain itu ada salah satu wanita memiliki rahang bengkak dan tampak seperti mata hitam.

"Penyiar MRTV mengatakan keenam orang itu terlibat dalam pemboman pada hari Sabtu pukul 2 siang (07:30 GMT), di luar kantor pemerintah Yakni di mana tiga tentara pemerintah terluka. Mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut, ”kata Cheng, melaporkan dari Bangkok, ibu kota negara tetangga Thailand.

Dan kami telah melihat pemerintah militer menuduh orang-orang melakukan kejahatan dengan sangat palsu.

Kami juga telah melihat mereka menggunakan taktik ini sejak kudeta militer, menunjukkan orang-orang yang ditahan, mungkin sebagai pencegah bagi mereka yang masih keluar dan memprotes.***

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x