Kreatif! Para Protes di Myanmar Lawan Militer Menggunakan Telur

- 4 April 2021, 10:07 WIB
ilustrasi/Kreatif! Para Protes di Myanmar Lawan Militer Menggunakan Telur
ilustrasi/Kreatif! Para Protes di Myanmar Lawan Militer Menggunakan Telur /Reuters/via REUTERS

 


MEDIA PAKUAN - Para pengunjuk rasa yang menentang militer Myanmar melakukan kampanye pembangkangan sipil menggunakan telur.

Di media sosial terdapat poto poto para penentang kekuasaan militer yang melakukan pertunjukan pembangkangan dadakan dengan melukiskan pesan di atas telur.

Pesan-pesan termasuk "Kita harus menang", "Revolusi Musim Semi" dan "Keluar MAH" dilukis di atas fitur telur dalam foto-foto di media sosial, dan yang terakhir mengacu pada pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Namun Militer melancarkan kampanyenya sendiri untuk mengontrol arus informasi dan mengatur pesannya.

Baca Juga: Aksi Kudeta Myanmar Semakin Memanas, Korban Tewas Bertambah, Junta Buru Para Kritikus

Baca Juga: Token Listrik Gratis 2021 Berlanjut April, Pemerintah Salurkan dengan Besaran yang Berbeda untuk Pelanggan

Mesti begitu poto poto dan pesan masih tersebar di media sosial karena masih banyak yang memposting dan dibagikan.

Selain itu Pihak berwenang juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang dikenal menentang aturan militer.

Diantara surat penangkapan tersebut ditujukan kepada penyanyi, termasuk influencer media sosial dan model, di bawah undang-undang yang melarang pemicu perbedaan pendapat di angkatan bersenjata.

Sebelumnya Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis yang memantau korban dan penangkapan sejak militer menggulingkan peraih Nobel Aung San Suu Kyi dari pemerintahan terpilih, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557 orang.

Baca Juga: Jangan Gelisah! BLT UMKM Akan Cair Namun KTP dan NIK Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id Cek Inilah Penyebabnya

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka,Simak dan Lengkapi Dokumennya

Terlepas dari pembunuhan tersebut, pengunjuk rasa keluar setiap hari, seringkali dalam kelompok kecil di kota-kota kecil, untuk menolak kembalinya kekuasaan militer.

Bahkan di malam hari pun dilakukan unjuk rasa dan berkumpul dengan menyalakan lilin.***

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah