Ditembaki Keamanan Myanmar, Ribuan Pelayat Anti Kudeta Lari Berhamburan

- 29 Maret 2021, 09:15 WIB
Kerusuhan di Myanmar
Kerusuhan di Myanmar /Facebook/Naga Hills

MEDIA PAKUAN - Orang-orang di seluruh negeri berkumpul untuk berduka atas meninggalnya pengunjuk rasa anti kudeta, akan tetapi para pasukan keamanan Myanmar malah menembaki pelayat, Minggu, 28 Maret 2021.

Saksi mata mengatakan, pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakannya ke sebuah pemakaman dimana orang-orang sedang berkumpul dan berduka atas tewasnya 114 pengunjuk rasa anti kudeta sehari sebelumnya.

Penembakan terjadi di Thae Maung Maung, Bago, dekat Yangon yang merupakan ibu kota komersial Myanmar, dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa yang terkonfirmasi, kata tiga orang penduduk setempat melaporkan pada media.

"Saat kami menyanyikan lagu revolusi untuknya, pasukan keamanan baru saja datang dan menembak kami," kata Aye seorang penduduk tersebut.

Baca Juga: Diduga Berawal dari 3 Tangki BBM Premium Terbakar, Kilang Minyak Balongan Indramayu Meledak

Baca Juga: Awal April 2021, BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta kepada Para Pelaku Usaha Mikro, Login eform.bri.co.id

"Orang-orang, termasuk kami, lari saat mereka melepaskan tembakan." lanjutnya.

Sementara itu, kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik pada hari Minggu melaporkan, telah tewas 12 orang dalam insiden di tempat lain di Myanmar, dan menjadikan jumlah keseluruhan warga sipil yang tewas sejak kudeta 1 Februari menjadi 459.

Baca Juga: Dapatkan Cara Daftar BLT UMKM 2021 Agar Bisa Cair di Maret ini

Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina Indramayu Terbakar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil:Terjadi Ditengah Hujan Deras

Selain itu, saksi mata dan media lokal juga mengabarkan, ribuan penduduk dari perbatasan mengamankan diri mereka ke Thailand setelah serangan udara militer terhadap salah satu dari beberapa milisi etnis yang meningkatkan serangan sejak kudeta.

Sementara itu, tidak ada laporan tentang protes berskala besar di kota-kota besar seperti Yangon dan Mandalay, yang menanggung paling berat dari korban pada hari Sabtu, berbarengan dengan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar.

Namund di hari yang sama, kata penduduk, orang-orang Mandalay mengepung sebuah kantor polisi pada malamnya, menuduh pasukan keamanan melakukan pembakaran setelah lima rumah dibakar.

Sementara, polisi tidak dapat menghubungi polisi di sana untuk dimintai keterangan.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x