KEKERASAN BERDARAH! Warga London Inggris Bentrok Lawan Polisi Pasca Kematian Wanita Dipinggir Hutan

- 14 Maret 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Demokrasi
Ilustrasi Demokrasi /

MEDIA PAKUAN - Pengunjuk rasa dan pelayat wanita bentrok dengan polisi London, setelah beberapa jam terdakwa muncul di pengadilan, Sabtu, 13 Maret 2021.

Ribuan orang turun ke jalanan untuk memprotes penculikan dan pembunuhan seorang wanita berumur 33 tahun oleh polisi pada malam hari.

Kehilangan Sarah Everard menyebabkan gelombang laporan dari para wanita tentang bahaya berjalan seorang diri di malam hari.

Sarah Everard mulai menghilang tanggal 3 Maret, dan ditemukan seorang jasad wanita di hutan London pada Rabu yang diduga mayat si wanita itu.
 
 
Baca Juga: DIBAJAK! Pesawat Susi Air Dikuasai KKB di Puncak Papua Kapolres I Nyoman Punia: Hanya Didatangi

Bunga dan lilin bermunculan di tugu peringatan dadakan di sekitar panggung di Clapham Common di barat daya London, yang merupakan tempat terakhirnya Everard terlihat hidup.

Sementara itu, hingga Sabtu malam , sekitar seribu orang berkumpul kebanyakan dari mereka adalah wanita, dilokasi tersebut mereka memberikan penghormatan dan memprotes atas kurangnya keamanan yang mereka rasakan saat keluar sendirian.

Saat demo beberapa orang berteriak "malu padamu" kepada polisi yang sedang bertugas.

Sementara itu, kelompok-kelompok kampanye ingin melakukan aksi formal, namuh hal tersebut dilarang oleh polis, karena dengan alasan kondisi masih pandemi.
 
 
Baca Juga: Postingan Viral Jalan Rusak Diunggah Guru, Aparat Desa Setempat Tak Terima

Saat kericuhan meningkat, saksi mata media mengatakan, melihat polisi menyeret beberapa wanita untuk menjaih dari pertemuan di Clapham Common.

Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Helen Ball mengatakan, emapt orang telah ditangkap karena melanggar ketertiban umum, dan melanggar prokes yang ada.

"Kami benar-benar tidak ingin berada dalam posisi di mana tindakan penegakan hukum diperlukan," kata Ball dalam sebuah pernyataannya.

"Tapi kami ditempatkan di posisi ini karena kebutuhan utama untuk melindungi keselamatan orang." lanjutnya.***



Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x