DIBAJAK! Pesawat Susi Air Dikuasai KKB di Puncak Papua Kapolres I Nyoman Punia: Hanya Didatangi

- 14 Maret 2021, 09:38 WIB
Pesawat Susi Air yang disandera dan diancam anggota KKB.
Pesawat Susi Air yang disandera dan diancam anggota KKB. /PMJ News/TNI



MEDIA PAKUAN - Salah satu pesawat milik Susi air mendapat penghadangan dari puluhan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Peristiwa itu terjadi saat pesawat tersebut tiba di lapangan terbang Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua, pada Jum'at 12 Maret 2021 sekitar pukul 06.20 WIT.

Setibanya di lapangan terbang Wangbe, pesawat jenis pilatus yang memiliki nomor penerbangan PK-BVY didatangi sekelompok orang yang diduga anggota KKB.

Pesawat yang dikemudikan oleh Ian John Terrence Hellyer warga negara Selandia Baru itu terbang dari Timika dengan membawa tiga orang penumpang.
 
 
Baca Juga: 6 Cara Memperoleh Kode Redeem FF, Dapatkan Hadiah Terbaru Minggu, 14 Maret 2021

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pesawat itu berada di lokasi tersebut selama sekitar dua jam, terlihat ada anggota KKB yang membawa senjata api laras panjang.

Dilansir dari Antaranews.com, kejadian tersebut tidak terjadi penyanderaan atau hal apapun yang biasa dilakukan oleh KKB di lokasi tersebut.

Diyakini tidak terjadi pembajakan, karena diketahui bahwa pesawat beserta crew terbang kembali dan telah tiba di Timika dengan aman.
 
 
Baca Juga: TERBONGKAR ! Pemerintah Diam-Diam Terbitkan PP Nomor 22 Tahun 2021, Limbah Batubara Tidak Dikategorikan Berba

KKB dengan jumlah sekitar 30 orang itu meminta kepada awak pesawat agar tidak membawa anggota TNI dan Polri ke Kabupaten Puncak, Papua.

Seperti yang disampaikan Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia yang mengatakan, setelah menyampaikan maksudnya, KKB memperbolehkan pesawat terbang lagi.

"Pesawat diperbolehkan terbang kembali seusai para anggota KKB ini menyampaikan maksudnya kepada awak pesawat," katanya.

Ia menegaskan tidak ada pembajakan pesawat milik Susi Air oleh KKB di lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak, Papua.

"Tidak, tidak ada kasus penyanderaan terhadap awak dan pesawat. Mereka hanya meminta agar tidak mengangkut anggota TNI dan Polri," ujarnya.

Ia menyebut tidak ada Polsek di Distrik Wangbe, dan posisinya jauh dari Ilega ibu kota Kabupaten Puncak. Saat ini akses jalan yang dapat digunakan putus akibat longsor.

"Maka untuk bisa sampai ke distrik Wangbe akan lebih mudah jika lewat Timika, itupun harus dengan menggunakan pesawat kecil," pungkasnya.***







Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x