Tolak Lockdown, Pengunjuk Rasa di Libanon Baku Hantam dengan Tentara Berturut-turut di Libanon

- 28 Januari 2021, 16:08 WIB
Demo anti lockdown berkembang di Belanda yang berkembang menjadi bentrokan, Minggu 24 Januari 2021
Demo anti lockdown berkembang di Belanda yang berkembang menjadi bentrokan, Minggu 24 Januari 2021 /Twitter/@ANews/
MEDIA PAKUAN - Pengunjuk rasa dan Pihak kemanan Bentrok tiga hari berturut-turut di Tripoli, Libanon.
 
Para pengunjuk rasa diketahui menolak adanya lockdown akibat pandemi corona yang menyebabkan perekonomian mereka semakin krisis.
 
Dilansir dari reuters polisi menembakan peluru tajam ketika pengunjuk rasa berusaha memasuki gedung pemerintah kota.
 
 
Pasukan keamanan juga menembakan gas air mata dan peluru karet pada pengunjuk rasa.
 
Sedangkan para pengunjuk rasa juga melakukan demonstrasi secara anarkis dengan melemparkan batu, bom molotov dan membakar mobil dalam melakukan aksinya.
 
Kejadian tersebut diketahui sudah tiga hari berturut-turut yang terjadi di salah satu wilayah termiskin di Lebanon.
 
 
Mereka menuntut pemberhentian lockdown yang menurut mereka semakin membuat krisis ekonomi di wilayahnya.
 
Sementara itu, pemerintah memberlakukan lockdown selama 24 jam full selama bulan ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang telah menewaskan sekira 2.500 orang.
 
Salah seorang pekerja Samir Agha mengatakan lockdown ini membuat kesulitan pada orang miskin karena kehidupan mereka banyak yang mengandalkan upah harian.
 
 
“Orang-orang lelah ada kemiskinan, kesengsaraan, lockdown dan tidak ada pekerjaan Masalah kami adalah para politisi,” katanya pada Rabu, 27 Januari 2021 malam waktu setempat.
 
Pihak Kesehatan mengatakan ada sekira 67 orang mengalami cedera dan 35 orang dilarikan kerumah sakit akibat buntut dari kerusuhan tersebut.
 
Menurut catatan Kantor berita negara ada sekita 226 pengunjuk rasa dan polisi terluka atas kejadian tersebut.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x