MEDIA PAKUAN - Pengunjuk rasa dan pihak kemanan bentrok tiga hari berturut-turut di Tripoli, Libanon.
Para pengunjuk rasa diketahui menolak adanya lockdown akibat pandemi Corona yang menyebabkan perekonomian mereka semakin krisis.
Dilansir dari Reuters, polisi menembakkan peluru tajam ketika pengunjuk rasa berusaha memasuki gedung pemerintah kota.
Baca Juga: Presiden Meksiko Masih Aktif Meski Dinyatakan Covid 19, Begini Kondisinya
Pasukan keamanan juga menembakkan gas air mata dan peluru karet pada pengunjuk rasa.
Sedangkan para pengunjuk rasa juga melakukan demonstrasi secara anarkis dengan melemparkan batu, bom molotov dan membakar mobil dalam melakukan aksinya.
Kejadian tersebut diketahui sudah tiga hari berturut-turut yang terjadi di salah satu wilayah termiskin di Lebanon.
Baca Juga: Nol Kasus Covid 19, Warga NSW Tak Lagi Dibatasi
Mereka menuntut pemberhentian lockdown yang menurut mereka semakin membuat krisis ekonomi di wilayahnya.