Israel Bantah Terlibat Dalam Peristiwa Dua Ledakan di Beirut Libanon

- 5 Agustus 2020, 15:50 WIB
Dampak ledakan di Beirut, Libanon. / Media Pakuan
Dampak ledakan di Beirut, Libanon. / Media Pakuan /

 

MEDIA PAKUAN - Video saat dan kondisi setelah ledakan besar di Libanon banyak beredar di media sosial.

Video tersebut merekam keperihatinan, mulai dari kondisi yang tampak hancur dan dipenuhi debu hingga kedukaan warga yang berlumuran darah.

Dua ledakan yang terjadi di Beirut pada Selasa pagi 5 Agustus 2020 menimbulkan getaran besar hingga radius yang cukup jauh.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Jajarannya Cegah Stunting

Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Bandara Beirut yang terletak 6 mil jauhnya dari tempat kejadian juga terkena dampak cukup parah.

Bahkan suara dan getaran yang disebabkan oleh ledakan tersebut diketahui bisa terasa oleh masyarakat di Cyprus.

Menurut laporan media setempat, rumah sakit yang tidak terdampak kewalahan menangani pasien terluka akibat insiden itu.

Baca Juga: Pasca Ledakan, Prancis Tawarkan Bantuan untuk Lebanon

Bahkan, beberapa rumah sakit terpaksa menolak kedatangan korban yang teluka karena tidak bisa lagi menampung pasien.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di sebuah pabrik kembang api.

Dalam video ledakan di Beirut yang tersebar, dapat terlihat asap tebal dan percikan-percikan kembang api di dalamnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Dunia Masih Tinggi, Indonesia Urutan ke-8 Asia

Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi menyebut bahwa kejadian tersebut tak ada keterkaitan dengan negaranya.

"Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu." tutur Gabi.

Hal tersebut disampaikan agar tidak ada kesalahpahaman pada publik, karena kedua negara itu tengah dilanda konflik yang berkelanjutan.

Gabi meyakini, ledakan tersebut murni karena sebuah kecelakaan oleh api.

Baca Juga: Akhirnya, Koruptor Pertamina Jawa Tengah Dibekuk Tim Gabungan KPK

Sementara itu Juru Bicara Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq menuturkan, pihaknya belum bisa mengonfirmasi penyebab ledakan itu.

"Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah itu kecelakaan atau tindakan buatan manusia," ujar Farhan.

Kementerian Kesehatan Libanon mengonfirmasi, lebih dari 70 orang dipastikan meninggal dunia dan sekitar 2.750 orang terluka parah. ***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x