MEDIA PAKUAN - AS menuai banyak kecaman dari seluruh dunia usai pendukung Trump menolak hasil pemilu.
Mereka menolak dan berupaya membatalkan hasil pemilu AS yang berujung pada penyerbuan di Capitol, Washington DC.
Akibatnya, Washington DC pun mengalami kekacauan yang berhasil menarik perhatian dunia.
Baca Juga: Terima Gerobak Usaha, Ibu Witarsih Siap Memulai Usaha Kecilnya Demi Keluarga
Upaya penyerbuan Capitol tersebut menuai banyak komentar menohok dari berbagai petinggi negara terhadap sikap yang dilakukan pendukung pro-trump.
"Presiden Trump dan banyak anggota Kongres memikul tanggung jawab signifikan atas apa yang sedang terjadi. Proses demokratis dalam memilih presiden harus dihormati," kata Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, dalam twitter resminya.
Mentri luar negeri Jerman ikut berkomentar, "Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan pemilih Amerika pada akhirnya dan berhenti menginjak-injak demokrasi,"
Baca Juga: Donald Trump Paksa Pendukungnya Pergi ke Washington DC untuk Tolak Hasil Demokrasi
Sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan peristiwa tersebut sebagai "aib" karena AS berdiri untuk demokrasi di seluruh dunia dan itu merupakan hal "penting". Dia juga berharap pada transfer kekuasaan yang damai dan tertib.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengungkap bahwa keadaan Washington kini "Menyedihkan".