Terungkap Rudal Hipersonik Kinzhal Hantam Bunker Bawah Tanah di Kiev: Puluhan Perwira Tinggi NATO Tewas

26 Maret 2023, 23:34 WIB
Jet tempur Rusia MiG 31K membawa rudal hipersonik Khinzal /zazoom.it

 

MEDIA PAKUAN - Sebuah artikel media Yunani Pronews melaporkan puluhan perwira NATO tewas dalam serangan mematikan menghancurkan sebuah bunker bawah tanah di kota Lvov, dekat Kiev, yang dijadikan markas komando strategis NATO, 12 Maret 2023.


Rusia menembakan rudal hipersonik Kinzhal pada 8 dan 9 Maret yang menargetkan pusat komando, kontrol, dan komunikasi gabungan Ukraina  NATO yang berada di kedalaman 130 meter di bawah tanah.


Rudal dengan kecepatan Mach 12 atau dua belas kali kecepatan suara tersebut menghantam markas bawah tanah yang dibangun untuk menampung lebih dari 300 orang, dimana sejumlah perwira pejabat NATO dilaporkan berada di bunker itu.


Rusia melaporkan telah menarik 40 orang tewas yang diklaim sebagai perwira asing berpangkat tinggi dari puing-puing markas itu, sebagian besar dari mereka tidak bisa ditemukan karena terkubur dalam di reruntuhan.

 


Tidak diketahui pasti berapa banyak orang Barat dan orang Ukraina yang tewas dalam serangan itu, namun ini adalah pertama kalinya pihak Barat menghitung orang yang tewas, termasuk perwira dan bintara.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Zaluzhny, mengatakan pada malam 8-9 Maret, Rusia menembakkan 81 rudal, termasuk Kh-47 Kinzhal, X -22, Kh-101 / Kh-555, serta 8 UAV Geranium.


Sementara itu juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat mengatakan “kami belum dapat menangkal rudal ini, mereka terbang di sepanjang lintasan balistik. Kami tidak punya cara melawannya."

 
Dalam laporan disebutkan bahwa sebagian besar di bunker itu adalah orang Inggris dan Polandia, dan beberapa orang AS yang merupakan anggota perusahaan swasta yang menjalankan komunikasi dan transmisi data.


Walaupun ini adalah serangan yang memakan korban terbesar personel NATO, namun dipastikan Barat tidak akan bereaksi, karena jika bereaksi maka hal itu sama dengan mengakui keterlibatan aktif personelnya dalam perang melawan Rusia.


Khinzal mampu mencapai target hingga lebih dari 2.000 km, dengan kecepatan Mach 12 ia dilengkapi dengan manuver untuk mengelak dari rudah pencegat manapun.


Kemampuan rudal yang bisa menembus hingga bawah tanah ini, belum pernah dilaporkan atau didemonstrasikan hingga saat ini.


Rudal itu bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir, yang dapat diluncurkan dari pembom Tu- 2M3 atau jet tempur MiG 31K dengan visibilitas radar yang rendah dan kemampuan manuver yang tinggi dan dirancang untuk menghancurkan target darat dan laut.


Kinzhal mulai di pamerkan Rusia pada Desember 2017 dan merupakan salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.


Secara resmi, penggunaan pertama rudal ini terjadi pada 18 Maret 2022 selama operasi militer Rusia di Ukraina.


Rudal mematikan itu dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara atau rudal AS seperti MIM-104 Patriot, Terminal High Altitude Area Defense dan Aegis Combat System.***

 

Editor: M Hilman Hudori

Tags

Terkini

Terpopuler