Anti Junta Militer, Diplomat Myanmar untuk PBB Mendapat Ancaman Pembunuhan

7 Agustus 2021, 14:09 WIB
Jenderal militer Myanmar Min Aung Hlaing /Reuters/Lynn Bo Bo/Pool

MEDIA PAKUAN - Jaksa Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka telah mendakwa dua orang warga negara Myanmar pada hari Jum'at, 6 Agustus 2021.

Kedua warga Myanmar tersebut didakwa karena telah melakukan sebuah rencana untuk menyerang duta diplomat Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun.

Seperti diketahui Kyaw Moe Tun adalah duta besar pendukung vokal gerakan demokrasi yang keras menolak perintah junta militer untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Kelompok Hizbullah Libanon Mengaku Puas Usai Bombardir Wilayah Israel dengan Roket

Penyelidik AS menyebut kedua pelaku itu mengaku akan melakukan penyerangan setelah gag memaksa Kyaw Moe Tun mengundurkan diri sebagai duta besar.

Pengacara AS untuk distrik selatan New YorkAudrey Strauss mengatakan, mereka bersekongkol untuk melukai atau membunuh duta besar Myanmar untuk PBB di tanah Amerika.

"Penegak hukum bertindak cepat setelah mengetahui sejak bulan lalu tentang potensi pembunuhan yang direncanakan di Westchester County Kota New York," katanya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Mengaku Bangga, Dua Guru Jadi Wasit Cabang Bulu Tangkis di Olimpiade Tokyo 2020

"Hukum Amerika berlaku untuk semua orang di negara kami, dan orang-orang ini sekarang akan menghadapi konsekuensi karena diduga melanggar hukum itu," tambahnya.

Tersangka Phyo Hein Htut (28) dan Ye Hein Zaw (20) didakwa di pengadilan federal Westchester dengan tuduhan yang dapat dijatuhi hukuman hingga lima tahun penjara.

Kejaksaan menerangkan, Phyo Hein Htut telah berhubungan dengan seorang pedagang senjata di Thailand yang terhubung dengan militer Myanmar.

Baca Juga: Amanda Manopo Dipuji Totalitas Perankan Andin di Ikatan Cinta Setelah Unggah Ini

Jaringan militer Myanmar ini adalah otoritas yang pada 1 Februari 2021 lalu telah menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

"Phyo Hein Htut dan pedagang senjata membahas perekrutan penyerang," kata pihak kejaksaan AS seperti dikutip dari Al Arabiya pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

"Ye Hein Zaw juga membahas plot dan mentransfer uang senilai $4.000 ke Phyo Hein Htut melalui aplikasi sebagai pembayaran awal," tambahnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler