Ratusan Siswa Sekolah Islam Diculik dan Dibunuh Kawanan Bersenjata di Niger, Nigeria Utara

31 Mei 2021, 09:36 WIB
Nigeria /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Ratusan siswa sekolah Islam di Niger, Nigeria Utara diculik segerombolan orang bersenjata.Minggu, 30 Mei 2021.

Hal ini dilaporkan pihak keamanan dan pejabat pemerintah setempat.

Sekitar 200 anak disekolah tersebut diserang pada hari Minggu, Kata Pejabat pemerintah yang diunggah di akun Twitternya.

Penculikan itu terjadi sehari setelah 14 mahasiswa dari sebuah universitas di barat laut Nigeria dibebaskan, setelah menghabiskan 40 hari di penangkaran.

Baca Juga: Karma dari Palestina! Israel Konflik Internal, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Digulingkan Oposisi

Seorang juru bicara kepolisian negara bagian Niger mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang bersenjata dengan sepeda motor menyerang kota Tegina, di wilayah pemerintah lokal negara bagian Rafi, sekitar jam 3 sore (14:00 GMT) pada hari Minggu.

Ia mengatakan, kelompok bersenjata itu telah menyerangnya, mereka menembak senjatanya tanpa pandung bulu dan menculik sejumlah anak sekolah Islam Salihu Tanko.

Merurut pejabat itu bahkan dari satu siswa tersebut terkena tembakan hingga tewas dan satu orang terluka parah.

Kelompok bersenjata yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah disalahkan atas serangkaian penggerebekan di sekolah dan universitas di Nigeria utara dalam beberapa bulan terakhir, menculik lebih dari 700 siswa untuk tebusan sejak Desember.

Baca Juga: Perkiraan Cuaca Jawa Barat Hari ini Senin 31 Mei 2021: Bogor Waspada Angin Kencang

Pemilik sekolah, Abubakar Tegina, mengatakan kepada kantor berita Reuters dalam wawancara telepon bahwa dia menyaksikan serangan itu.

"Saya pribadi melihat antara 20 sampai 25 sepeda motor dengan orang-orang bersenjata berat. Mereka masuk sekolah dan pergi bersama sekitar 150 siswa atau lebih, ”kata Tegina, yang tinggal sekitar 150 meter (sekitar 500 kaki) dari sekolah tersebut.

“Kami tidak bisa persisnya karena kebanyakan dari mereka belum melapor ke sekolah seperti saat itu,” ujarnya saat ditanya lebih lanjut mengenai nomor yang diambil.

Tegina mengatakan ada sekitar 300 siswa berusia antara tujuh dan 15 tahun. Ia mengatakan siswa tinggal di rumah dan hanya menghadiri kelas di lokasi tersebut.

Baca Juga: Duet Dengan Kylian Mbappe di Euro 2021, Benzema Dipanggil Timnas Prancis Setelah Lima Tahun Dikucilkan

Salah satu pejabat sekolah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para penyerang awalnya mengambil lebih dari 100 anak "tetapi kemudian mengirim kembali anak-anak yang mereka anggap terlalu kecil untuk mereka, mereka yang berusia antara empat dan 12 tahun".

Pemerintah negara bagian, dalam serangkaian tweet, mengatakan para penyerang telah melepaskan 11 murid yang "terlalu kecil dan tidak bisa berjalan" sangat jauh.

Sebagian besar siswa yang diculik dalam beberapa bulan terakhir telah diambil dari sekolah berasrama.

Baca Juga: Siap Gantikan Zinedine Zidane di Real Madrid, Mauricio Pochettino Hengkang dari PSG

Sekompok orang bersenjata itu, telah meneror orang-orang di barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah desa-desa, mencuri ternak, dan menculik orang untuk mendapatkan uang tebusan .

Tak hanya sampai disitu, pada 20 April, orang-orang bersenjata yang dikenal secara lokal sebagai "bandit" menyerbu Universitas Greenfield di barat laut Nigeria dan menculik sekitar 20 mahasiswa, menewaskan seorang anggota staf dalam prosesnya.

Lima siswa dieksekusi beberapa hari kemudian untuk memaksa keluarga dan pemerintah membayar uang tebusan, dan sekitar 14 siswa dibebaskan pada hari Sabtu .

Pers lokal mengatakan bahwa keluarga tersebut telah membayar uang tebusan sebesar 180 juta naira ($ 440.000) untuk pembebasan mereka.

Geng kriminal menetap di kamp-kamp sekitar hutan Rugu yang berada di Zamfara, Katsina, Kaduna dan negara bagian Niger.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler