Jubir Kemenlu Jepang Terus Desak China Soal Etnis Minoritas Muslim Uighur di Xinjiang

6 April 2021, 11:50 WIB
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul, Turki 1 Oktober 2020. /Dok Reuters via Business Insider /

 

MEDIA PAKUAN - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jepang Katsunobu Kato mendesak China soal etnis minoritas muslim Uighur di Xinjiang.

Kato sangat mengkhawatirkan keadaan muslim Uighur di Xinjiang, yang diduga adanya pelanggaran hak asasi manusia.

Selain itu, Menlu Jepang Toshimitsu Motegi juga sangat menyampaikan hal yang sama dengannya.

Dilansir Media Pakuan dari Reuters pada Selasa, 6 April 2021, Kato memaparkan bahwa Motegi inginkan China mengambil langkah konkret untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga: MULAI! Digombalin Vicky, Kalina Malah Ancam Begini

Dugaan pelanggaran HAM kepada etnis muslim Uighur sudah menjadi perbincangan Internasional.

Terdapat sebuah laporan bahwa pemerintahan China sudah menahan 1 juta etnis Uighur di sebuah kamp.

Namun, Tiongkok membantah tuduhan tersebut karena kamp tersebut adalah tempat pelatihan pendidikan vokasi.

Baca Juga: Tega! Seorang Ibu Jual Anaknya Melalui Pesan WhatsApp di Majalengka

Kamp tersebut digunakan untuk mengatasi dari tindakan ekstremisme dan radikalisme.

Informasi kekerasan di Uighur juga disampaikan oleh para keturunan Uighur yang mengasingkan diri ke luar negeri.

Belum lama ini juga, negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Inggris hingga Uni Eropa sudah melontarkan sanksi kepada China.

Baca Juga: Diserang Habis-habisan Sekelompok Teroris, Kota Palma Mozambik Bergelimang Mayat

Menurut pendapat AS bersama dengan para sekutunya, alasan China menahan 1 juta muslim Uighur itu bertujuan untuk menghasut mereka agar keluar dari agamanya.

Setelah itu, mereka juga diminta untuk mengungkapkan sumpah setia terhadap Partai Komunis China dan Presiden Xi Jinping.

Disisi lain, Selandia Baru dan Australia juga menyetujui adanya sanksi untuk Tiongkok oleh negara-negara barat.***

Editor: Holis Sindy Sauri

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler