Inggris Luncurkan Oxford AstraZeneca untuk Vaksinasi Covid 19, Berikut Alasannya

27 Desember 2020, 08:04 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19 /Antara/

MEDIA PAKUAN - Menurut brita yang dikutif dari media Inggris The Sunday Telegraph, Inggris akan melakukan vaksinasi Oxford.

Media itu melaporkan, Ingrgis akan melakukan vaksinasi menggunaian vaksin Covid 19 dari Universitas Oxford pada 4 Januari 2021.

Media itu juga mengabarkan, pemerintah berharap agar bisa memberikan dosis awal dari vaksin Oxford.

Baca Juga: 10 Panduan Khusus Bagi yang Ikut Seleksi CPNS 2021, Dijamain Bisa Lancar !

Pemerintah ingin melakukan itu karena, Vaksin Oxford telah dilisensikan dengan perusahaan farmasi AstraZeneca dan Pfizer.

Inggris akan melakukan vaksinasi menggunakan Oxford terhadap 2 juta orang yang akan berlangsung selama dua minggu.

Media itu juga melaporkan, diharapkan kepada regulator medis agar menyetujui untuk menggunakan vaksin Oxford dalam beberapa hari.

Baca Juga: Jarang Cemburu, 5 Zodiak ini Memiliki Cara Ampuh dalam Memahami Pasangan

Inggris menggunakan vaksin Oxford karena vaksin tersebut lebih cocok untuk dunia dibandingkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna.

Meskipun efikasi Oxford lebih rendah dibandingkan Pfizer dan moderna, namun vaksin Oxford lebih diminati duni.

Alasan mengapa dunia memilih Oxford dibandingkan vaksin karena vaksin tersebut lebih murah dibandingkan dengan vaksin Pfizer atau moderna.

Baca Juga: Perlu Diperhatikan Sistem Penerima BLT UMKM Jika Ingin Daftar dan Masuk Banpres BPUM Desember 2020

Selain itu, vaksin Oxford juga bisa di simpan pada suhu lemari es 2-8 derajat selsius, dan bisa bertahan hingga 6 bulan.

Sedagkan Moderna membutuhkan suhu -20 derajat selsius dan hanya bertahan 30 hari.

Selain Moderna, ada juga vaksin Pfizer yang harus disimpan oada suhu lemari es 75 derajat selsius, dan harus didinginkan selam 5 hari sekali.

Vaksin Pfizer/BioNTec dan Moderna selalu membutuhkan Penyimpanan freezer, yang mungkin itu tidak selalu ada di beberapa temat. Itulah alasan kenapa Inggris dan dunia lebih memilih vaksin Oxford.***

Sumber: Ruters

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler