Belajar Usaha dari Sengketa Ayam Geprek Ruben Onsu, Inilah 5 Tips Membuat Merk Dagang yan Menarik

29 Oktober 2020, 18:51 WIB
Kaesang sempat komentari kasus merek Geprek Bensu milik Ruben Onsu /INSTAGRAM (@kaesangp/@bilsky1)/ Twitter @barkabara

MEDIA PAKUAN - Memulai usaha dibilang gampang-gampang susah, tentu Anda akan mengalami banyak hambatan.

Hambatan terbesar saat membuka usaha adalah memulainya. Ada beragam jenis bisnis yang bisa Anda jalani, mulai dari restoran, restoran cepat saji, minimarket, barbershop & salon, dan lainnya, mana yang lebih cocok anda akan geluti.

Baca Juga: Cacat pada Bautnya! 210.000 Unit Mobil Volkswagen VW Jetta Ditarik Kembali dari Pasaran

Selain kita persiapkan mental, modal, tempat, bidang usaha, lokasi dan seabreg perecanaan, numun yang jelas dari semua perencaan itu kita cari pelangga.

Nah, dengan adanya pelanggan tentu kita harus punya merek dagang, terkadang inilah yang sering jadi permasalah tentang brand atau merek dagang.

Belajar dari pengalaman prisenter Ruben Onsu, Hal itu telah di gugatan atas kepemilikan merek dari usaha kulinernya "Ayam Geprek Bensu"

Baca Juga: Keterpurukan Ekonomi Dimasa Pandemi Wabah Covid-19 Optimis Kembali Bangkit Secepatnya

Sengketa merek yang melibatkan Ruben Onsu ini menarik perhatian masyarakat. Kemudian, muncul istilah Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Sebenarnya apa itu Hak Kekayaan Intelektual? Dan apa pentingnya bagi pelaku usaha?

Pakar di Bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Rizky Adiwilaga mengatakan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tidak terlepas dari suatu karya atau produk, baik yang sifatnya kreatif maupaun inovatif dibidang seni, teknologi, ilmu pengetahuan, desain, sastra, industri kreatif, termasuk kuliner. Dikutif dari PRFMNEWS.Pikiran-rakyat.

Baca Juga: Tingkatkan Inovasi Teknologi untuk Membantu Pelanggan Saham Microsoft Turun Drastis

Nah, inilah yang harus kita perhatikan jangan sampai bermasalah atu plagiat merek dagang pesaing.

Berikut Tips untuk membangun merek di bisnis kuliner.

1. Anda bisa belajar bagaimana mereka mengambil nama brand tersebut.

Pastikan nam brand tersebut belom ada orang yang memakainya. Dan buat Nama Brand Yang Mudah Diingat.

Baca Juga: Messi Siap Meninggalkan Klubnya! Inilah Daftar Pemain Bola yang Masa Kontraknya Habis Januari 2021

2. Nama Brand Yang Singkat Maksimal 3 suku Kata

Maksimal 3 suku kata. Sebagai contoh bisa kita lihat nama brand Google yang hanya terdiri dari dua suku kata saja yaitu kata Goo dan Gle. efek simple dan jelas, serta mudah diingat oleh konsumen Anda nantinya.

3. Nama Brand Mudah Untuk Diucapkan

Kita bisa melihat bagaimana nama brand populer yang ada sekarang ini mengandung kriteria seperti ini, kebanyakan merek yang luar biasa populer adalah nama brand yang mudah dan lantang saat di sebutkan. Contoh Google, Facebook, Samsung dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kata Muhaimin Iskandar Pemasaran Usaha Lewat Online juga Terdampak Covid-19

4. Memiliki Hubungan Dengan Design Logo

Jika logo brand anda mengandung unsur pesan yang kuat terhadap nama brand, maka brand anda menjadi lebih cepat diingat oleh audien atau konsumen Anda.

Dan pastikan brand kita Memiliki Keunikan Tersendiri Agar bisnis anda memiliki image tersendiri dan pilih nama unik dan berbeda dari yang lain.

Baca Juga: Megawati : Jangan Bembuat Isu untuk Membohongi Rak

5. Cek Nama Brand DI Search Engine

Untuk menghindari nama brand yang sama, sekarang ini sudah tersedia mesin pencari yang luar biasa canggih. Silahkan Anda cek nama tersebut melalui search engine Google.

Masukkan kata kunci dengan mengetikkan nama brand Anda. Dengan cepat Google akan menampilkan data pencarian yang Anda perlukan.

Pilihlah nama brand yang bersih dan terhindar dari copy right. Gunakan list atau daftar brand yang telah Anda tentukan sebelumnya untuk dilakukan riset pada mesin pencari Google.

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih dan membuat nama brand yang unik dan menarik.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler