MEDIA PAKUAN - Film The Lady of Heaven adalah sebuah film drama sejarah epik Inggris tahun 2021 yang rilis pada 3 Juni 2022 menuai folemik.
Film The Lady of Heaven mengisahkan perjalan spritual putri besar Nabi Muhammad SAW, Siti Fatimah yang ditulis oleh ulama Dua Belas Syiah Yasser Al-Habib, pemimpin spiritual The Mahdi Servants Union dan pendiri Fadak TV.
Yang berakhir pemecatan seorang Imam Besar Inggris Raya Qari Muhammad Asim.
Baca Juga: 5 Fakta Memukau di Balik Kemenangan Besar 7-0 Timnas Indonesia atas Nepal
Imam Qari Muhammad Asim dituduh telah mendukung unjuk rasa dan memicu dan memfasilitasi aksi demostrasi terkait pemutara film tersebut.
Asim adalah imam Masjid Makkah yang berlokasi di Leeds, Inggris. Pemerintah Inggris mengatakan alasan balik pemecetannya adalah karena Asim mendukung kampanye untuk membatasi 'kebebasan berekspresi'.
Pemecatan Qari yang juga Ketua Masjid Inggris dan Dewan Penasihat Imam itu dilakukan setelah ia mengunggah postingan di Facebook yang menjelaskan bahwa film berbasu Syiah itu 'menyakiti hati umat Islam' karena bercampur dengan interaksi agama.
Baca Juga: Inilah Alasan Imam Besar Inggris Terkait 'The Lady of Heaven': 'Menyakiti Hati Umat Islam'
Film ini dilarang diputar baik dengan alasan komersial atau budaya di negara tersebut. Eli King yang berperan sebagai sutradara film tersebut dengan jelas memassukan sejarah Islam yang sebenarnya.
Kisah kehidupan putri Nabi Muhammad, Sayyida Fatimah Az-Zahra yang digambarkan dalam film tersebut, mendapat protes dari umat Islam di beberapa negara.
Kritik terhadap film tersebut pendukung pada penggambaran karakter termasuk para sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar Al-Khattab dan Utsman Affan.
Baca Juga: Film 'The Lady of Heaven' Perjalan Putri Nabi Muhammad SAW Yang Menuai Kontroversi
Film tersebut juga dianggap sebagai film pertama tentang kehidupan Fatimah yang dapat memicu kolaborasi antara kelompok Sunni dan Syiah di seluruh dunia.
Film ini dirilis di Inggris pada 3 Juni, tetapi setelah beberapa protes dari Muslim di luar jaringan bioskop terbesar kedua di dunia, Cineworld, semua pemutaran dibatalkan segera.
Dapat dijangkau bahwa Produser Film Eksekutif tersebut, Malik Shlibak juga menerima ancaman pembunuhan. Di Inggris, protes diadakan di Bolton, Blackburn, Bradford, Sheffield dan Birmingham.***