Facebook Tak Ingin Tersaingi Google, Langkah Investasi Dilakukan dengan Membayar Organisasi Berita

25 Februari 2021, 13:37 WIB
Ilustrasi aplikasi facebook /Pixabay/

MEDIA PAKUAN- Facebook menjadi salah satu aplikasi media sosial terbesar kedua setelah Google.

Dalam bisnisnya Facebook akan mengikuti jejak langkah Google yang berencana akan memfokuskan di indrustri berita.

Langkah ini seiring banyaknya media masa yang berkiprah di aplikasi facebook ini, tak tanggung-tanggung facebook berencana menginvestasikan 1 miliar dolar atau sekitar setara dengan RP!$ triliun untuk mendukung industri berita selama tiga tahun ke depan.

Baca Juga: Patroli Siber Media Sosial, Argo Yuwono: Virtual Police Sebagai Upaya Menghindari Saling Lapor

Raksasa jejaring sosial tersebut akan membuat platform sosial yang membayar organisasi berita dengan menginvestasikan $600 juta atau sekitar Rp8 miliar sejak 2018.

Google mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka akan membayar penerbit $1 miliar selama tiga tahun ke depan.

Media Pakuan melansirnya dari Jurnalpolopo, bahwa perusahaan berita ingin Google dan Facebook membayar berita yang muncul di platform mereka. Pemerintah di Eropa dan Australia semakin bersimpati dengan sudut pandang ini.

Baca Juga: CEK FAKTA! Politisi Gerindra Fadli Zon Tertanggkap Tangan check in Bersama Selingkuhannya

Kedua perusahaan teknologi tersebut menyedot sebagian besar dolar periklanan digital AS, di antara masalah lainnya yang merugikan penerbit.

Facebook mengatakan pada hari Selasa, akan mencabut larangan tautan berita di Australia setelah pemerintah setuju mengubah undang-undang yang akan membantu penerbit menegosiasikan pembayaran dengan Facebook dan Google.

Facebook dikritik karena larangannya yang memutus sementara akses ke situs pandemi pemerintah, kesehatan masyarakat dan layanan darurat di situs jejaring sosial.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Langsung, Sebanyak 1.838 Awak Media Terima Vaksinasi Covid 19 Presiden: Ini Realisasi Janji HPN

Pihak Facebook mengatakan bahwa perubahan memungkinkannya untuk memilih penerbit mana yang akan didukungnya dan mengindikasikan bahwa sekarang akan mulai melakukan kesepakatan semacam itu di Australia.

Sementara itu, Google telah menandatangani kesepakatan lisensi konten dengan perusahaan media Australia.

Google mengatakan bahwa pihaknya memiliki kesepakatan dengan lebih dari 50 penerbit di negara itu dan lebih dari 500 secara global.

Baca Juga: Marak Penyeludupan Benur! KKP Minta Bantuan TNI AL, Menteri Trenggono: Padahal Kita Serius Budidaya Lobster

Microsoft bekerja sama dengan penerbit Eropa untuk mendorong platform teknologi besar untuk membayar berita.

Namun hal ini dilakukan negara-negara Eropa yang sedang berupaya mengadopsi aturan hak cipta yang memungkinkan perusahaan berita dan penerbit untuk menegosiasikan pembayaran.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler