Daripada Membayar, Facebook Pilih Blokir dan Hapus Seluruh Konten Berita Australia

- 18 Februari 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook /Pixabay/
MEDIA PAKUAN - Perusahaan raksasa media sosial Facebook telah memblokir seluruh konten berita pasca dari seluruh fanpage atau halaman Facebook. 

Hari Kamis pagi, 18 Februari 2021, seluruh feed berita halaman facebook di Australia menjadi kosong. Sontak warga Australia dibuat bingung dengan view facebook pagi tadi.

Langkah pemblokiran ini diambil Facebook sebagai tindak lanjut atas sikap pemerintah Australia yang bersikeras menerbitkan undang-undang media sosial yang mewajibkan para perusahaan raksasa media sosial seperti Facebook dan google untuk membayar outlet berita yang diterbitkan perusahaan media Australia.
 
 
Dan kini Facebook mengambil langkah tegas dengan melakukan pemblokiran daripada harus membayar. 

Keputusan Facebook yang telah memblokir dan menghapus seluruh konten berita Australia itu dianggap memicu hubungan buruk oleh pemerintah Australia.

Begitupun dengan sikap wartawan, politisi, dan pembela hak asasi manusia mengutuk keras keputusan facebook karena telah mengabaikan esensi yang dimuat dalam setiap berita.
 
Baca Juga: Gunakan Narkoba, 11 Anggota Polisi dan Kapolsek Astana Anyar Diringkus Propam Polda Jabar

Dilansir dari Reuters, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan, Facebook sudah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan.

Menurut keputusan yang diambil facebook akan merugikan dirinya sendiri, karena reputasinya di Australia dengan sendirinya akan rusak.

"Facebook salah, tindakan Facebook tidak perlu, tindakan itu berat, dan akan merusak reputasinya di Australia," kata Bendahara dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
 
"Ceo facebook Mark Zuckerberg tidak memberikan peringatan terkait pemblokiran berita tersebut. Padahal pada akhir pekan lalu kami bicara membahas rencana undang-undang ini," katanya.
 
Baca Juga: Terbukti Membantu! Inilah Program Pemerintah Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan, Cek Syarat Mendapatkannya

Frydenberg mengaku telah melakukan diskusi secara konstruktif Mark Zuckerberg terkait kelanjutan undang-undang media sosial Australia.

Sebelumnya Google dan Facebook mengancam akan menarik diri dari Australia jika pemerintahnya tetap menerbitkan undang-undang itu.

Namun belakang Google dikabarkan melakukan kesepakatan dengan beberapa outlet berita Australia, hal itu terungkap dalam beberapa hari terakhir.
 
Baca Juga: Cairkan Bansos Kemensos Februari 2021, Segera Kunjungi dtks.kemensos.go.id

Salah satunya News Corp Rupert Murdoch yang mengumumkan kesepakatan itu, dimana mereka akan menerima bayaran besar dari Google sebagai imbalan penyediaan konten berita pada mesin telusur.

Sementara itu, Google menolak memberikan tanggapan terkait keputusan facebook yang sudah mulai memberlakukan pemblokiran dan penghapusan konten berita Australia.*** (Samsun Ramlie) 

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x