Membedong Bayi Masih Pro dan Kontra, Sebenarnya Boleh Saja Membedong Bayi dengan Syarat

- 8 September 2020, 19:47 WIB
Ilustrasi membedong bayi
Ilustrasi membedong bayi /

Risiko SIDS berkurang
AAP juga mengatakan, membedong bayi dapat mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pada bayi baru lahir. Namun, syaratnya posisi tidur bayi telentang atau menghadap ke atas.

Ya, membedong bayi menyebabkan bayi relatif lebih sulit untuk bergerak bebas sehingga sekaligus melindungi dari risiko bahaya yang bisa mengakibatkan SIDS ketika tidur.

Baca Juga: AS Ketar ketir Hadapi Korea Utara, Kim Joong Un Unjuk Gigi

Bayi tidur lebih lama
Biasanya bayi mudah terbangun bila terganggu suara yang mengagetkan. Maka upaya membedong dapat membuat tidurnya lebih lama sehingga kebutuhan istirahat/tidur terpenuhi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi pun akan optimal.

Membuat bayi tenang
Bayi akan merasa lebih hangat ketika dibedong. Ini akan mengingatkannya akan suasana dalam rahim yang hangat. Umumnya, bayi yang dibedong juga jarang menangis.

Bila ia menggeliat ketika dibedong, artinya tangan dan kakinya ingin bebas bergerak. Karena itu, longgarkan sedikit ikatan/balutan bedongan Si Kecil.

Baca Juga: Cara Merawat Mobil Biar Awet, Ini Triknya

Mengembangkan keterampilan motorik
Pergerakan tangan dan kaki bayi akan terbatas bila dibedong. Kelak, hal ini justru akan membantu bayi mengembangkan keterampilan motoriknya. Manfaat ini terutama sangat membantu bagi bayi yang lahir prematur.

Lalu, kapan sebaiknya baik tidak perlu lagi dibedong?

Biasanya ketika umurnya dua bulan, bayi sudah tak perlu lagi dibedong. Ketika itu, bayi sudah belajar untuk berguling. Bila masih dibedong justru berisiko posisi tidur menjadi telungkup dan menyebabkan SIDS.***

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah