Peneliti Dunia: Organ Tubuh Manusia Memiliki Laju Penuaan yang Berbeda

- 10 Maret 2022, 14:34 WIB
Ilustrasi organ tubuh manusia
Ilustrasi organ tubuh manusia /Geralt/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Tim peneliti internasional yang dipimpin China mempublikasikan sebuah studi yang dipelajarinya di jurnal Cell Reports pada Rabu, 9 Maret yang berisi tentang organ tubuh manusia memiliki laju penuannya sendiri.

Para pakar China yang mempin sebuah tim internasional mengukur berbagai usai biologis dari masing-masing sistem organ tubuh manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

Mereka menyebutkan dari hasil temuannya bahwa usia biologis dari berbagai organ dan sistem tubuh manusia tidak selalu sinkron.

Baca Juga: Waspadai, Inilah 5 Tanda Anda Sedang Kesepian Tingkat Akut

Mereka mengatakan bahwa organ tubuh manusia memiliki mikrobiota usus yang lebih beragam untuk mengindikasikan usia usus yang lebih muda.

Akan tetapi, hal tersebut menunjukan dampak negatif atas menuanya organ ginjal, dimana para peneliti mengklaim bahwa penuaan tersebut menyebabkan ginjal harus bekerja lebih keras.

Penuan ginjal yang membuat pola kerja ginjal semakin lebih keras itu menunjukan adanya beberapa "jam" di seluruh tubuh manusia.

Baca Juga: Keturunan Islam, Gigi Hadid Akan Sumbangkan Penghasilannya me Ukraina dan Palestina

Para peneliti itu menguji coba dengan merekrut 4.066 sukarelawan yang berusia 20 sampai 45 tahun dari Shenzhen untuk memasok sampel darah, tinja, gambar kulit wajah, dan memeriksa kebugaran fisik mereka.

"Kami menggunakan penanda biologis (biomarker) yang dapat diidentifikasi dari sampel darah dan tinja, ditambah beberapa pengukuran dari pemeriksaan tubuh yang rutin," ucap Xu Xun, berasal dari Institut Genom Beijing dan China National Geneb Bank (CNGB) di Shenzhen.

Dari total para sukarelawan, 52 persen diantaranya merupakan wanita dan 48 persen adalah pria. Peneliti mengukur 403 fitur seperti metabolisme dan kekebalan tubuh, lalu mengklasifikasikannya dalam sembilan kategori, yaitu jantung, ginjal, jenis kelamin, hati, kulit wajah, kekebalan, kebugaram, mikrobioma usus, dan nutrisi.

Baca Juga: 10 Tahun Rumah Tangga dengan Pria Afrika, TKW Asal Jawa Tengah Ini Mengaku 3 Kali Keguguran

Dari sembilan kategori tersebut, mereka mengembangkan indeks tingkat penuaan dari organ tubuh untuk mengorelasikan sistem tubuh yang berbeda satu sama lain sebelum mereka menilai para sukarelawan tersebut, "apakah ada yang mengalami penuaan lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan usia kronologis mereka".

Sebagian dari sukarelawan yang menderita obesitas, mungkin akan memiliki tingkat penuaan yang lebih cepat dengan metabolisme mereka, di sisi lain juga, para sukarelawan tersebut ada yang memiliki tingkat penuaan lebih cepat pada hati mereka.

Para peneliti mengatakan bahwa hasil temuannya tersebut dapat digunakan sebagai target intervensi untuk meningkatkan status kesehatan dan memperlambat proses penuaan pada organ tubuh manusia pada masa mendatang.

Setelah itu, para peneliti berencana untuk melakukan tindakan lebih lanjut secara teratur kepada para sukareawan dalam memvalidasi temuan mereka.

Baca Juga: Jadi yang Pertama Terima Transplantasi Jantung Hewan, David Bennet Meninggal Setelah 2 Bulan

Lain dari itu juga, mereka akan menggunakan teknologi sel tunggal mereka untuk mengamati program penuaan secara lebih rinci lagi kedepannya.

Menurutnya, variasi sel-sel pada individu masing-masing itulah yang akan mengungkapkan informasi penting mengenai hetergenitas dalam jenis dan jaringan sel.

Hal itu berguna dalam memberikan wawasan lebih luas soal mekanisme penuaan organ tubuh, menurut Claudio Franceschi yang berasal dari Universitas Negeri Lobachevsky di Rusia.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x