Pembatasan Covid-19 di Terapkan Kanada-AS, Ribuan Warga Lakukan Unjuk Rasa

- 13 Februari 2022, 07:18 WIB
Ilustrasi demonstarasi di Kanada-AS
Ilustrasi demonstarasi di Kanada-AS /Unsplash/mike baumeister
 
MEDIA PAKUAN - Polisi Kanada terlihat sedang membersihkan kekacauan dari pengunjuk rasa yang menentang pembatasan ketat pemerintah terhadap pandemi yang telah memblokir jembatan utama ke Amerika Serikat.
 
Pemblokiran jalan tersebut tentu menggangu jalur perdagangan antara Kanada dan AS dan Presiden Joe Biden menyerukan untuk dilakukan pengepungan.
 
Pengunjuk rasa beraksi diperbatasan Kanada dengan AS, tepatnya di jembatan Ambassador (penyebrangan darat tersibuk di Amerika Utara) dan merupakan jalan utama.
 
 
Saat kejadian berlangsung, sekitar 15 truk dan kendaraan lainnya sempat menutupi area tersebut yang mengakibatkan akses penyebrangan terblokir.
 
Polisi Kanada menyebutkan, bahwa "kami mendesak semua demonstran untuk bertindak secara sah & damai" yang disampaikan melaui sebuah akun Twitter.
 
Polisi sempat melerai aksi demonstran selama 12 jam lamanya yang sudah diperintahkan oleh pengadilan untuk mengakhiri blokade jalan karena dapat merugikan perdagangan internasional.
 
 
Ketika demostran tengah rusuh polisi memperingatkan bahwa "kami membuka persimpangan ini untuk lalu lintas. Jika Anda tidak mematuhi instruksi kami, Anda akan ditangkap" intruksi dari kepolisian kepada para demonstran.
 
Akhirnya para demonstran memilih untuk mundur, dan membiarkan pihak kepolisian membersihkan jalan untuk lalu lintas kendaraan.
 
 
Pengunjuk rasa dilaporkan telah memulai aksinya dari kota Ottawa, Kanada yang membuat aksi kali ini, merupakan protes yang lebih luas selama pembatasan Covid-19.
 
Polisi Kanada meyakini bahwa protes sebagian nesar didanai oleh pendukung AS dan Ontario yang membekukan dananya, lalu disumbangkan melalui salah satu platform AS, GiveSendGo, pada hari Kamis.
 
Dilaporkan bahwa pembekuan 2 rekening bank telah dilakukan dan senilai $1,1 juta dalam mendukung para pengunjuk rasa.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah